Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga emas sejauh ini mampu bertahan meski dolar AS telah menangkap penawaran beli sepanjang dua sesi perdagangan terakhir. Risk Aversion yang dilakukan oleh pelaku pasar memang sangat besar, menopang volatilitas perdagangan emas atas sejumlah isu, seperti krisis perbankan regional AS hingga masalah plafon utang pemerintah AS yang belum terselesaikan. Secara teknis, dalam jangka panjang tren harga emas masih bullish, meskipun dalam jangka pendek ada peluang harga emas bergerak bearish.

Laju kenaikan harga emas telah mereda sejak menandai posisi tertinggi tahunan minggu lalu di hari Kamis. Ada pemulihan yang cukup mengesankan dalam dolar AS, namun sejumlah pembeli logam mulia masih berusaha mempertahankan posisi dan belum melakukan aksi jual.

Penguatan kembali Doolar AS ditopang oleh data ekonomi terkini. Sebagaimana disampaikan bahwa tingkat keyakinan konsumen yang menjadi salah satu komponen inflasi dalam jangka panjang menurut kajian Universitas Michigan menunjukkan dalam posisi terpanas sejak 2011. Indek Sentimen Konsumen menurut kajian tersebut mengalami

Meski ada penguatan Dolar AS, namun sulit untuk menyatakan bahwa penjualan emas yang terjadi baru-baru ini kemungkinan akan berubah menjadi pelarian pasar mengingat daya tarik safe haven masih cukup tinggi. Pasar masih merasa gelisah dengan krisis perbankan regional AS dan kebuntuan plafon utang AS telah muncul kembali. Oleh karena itu, prospek emas dalam seminggu kedepan adalah bullish, terutama karena prospek kelanjutan bullish di level baru yang lebih rendah kemungkinan akan memikat bulls emas.

Lebih lanjut, apabila kita menarik kebelakang, selama dua periode kegelisahan yang terjadi baru-baru ini. Pertama di bulan Maret ketika perluasan ke kedalaman dan jangkauan krisis perbankan yang meluas tidak diketahui dan baru-baru ini di bulan Mei ketika lebih banyak perhatian perbankan dengan fokus perbankan regional AS muncul sekali lagi. Kegelisahan ini mendorong volatilitas harga emas dimana pergerakan harga ke atas lebih sering daripada pergerakan ke bawah. Oleh karena itu, prospek bullish pada emas tetap bertahan selama tingkat volatilitas tetap tinggi.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa setelah menandai rekor harga tertinggi baru sepanjang masa, harga emas kemudian mundur dan turun sejak saat itu. Terlepas dari tren bearish baru-baru ini, harga emas masih mampu bertahan diatas level psikologis $2000. Harga emas tampaknya mampu bertahan dengan baik meskipun ada lonjakan dolar AS yang cukup besar selama dua hari terakhir ini.

Secara teknis, apabila kita tarik garis tren menurun yang kemudian bertindak sebagai resistance, saat ini memisahkan pergerakan arah jangka pendek dari tren bullish jangka panjang. Oleh karena itu, penembusan di atas resistance (2009) tersebut dalam minggu depan menandakan kelanjutan bullish. Di sisi lain, setiap berita positif yang mungkin berkembang selama akhir pekan atau pada tahap tertentu minggu depan di sekitar tenggat waktu pagu utang AS yang membayangi, dapat melihat pergerakan bearish jangka pendek berlanjut di bawah $2000. Selama harga ditutup di atas $2000, prospek bullish tetap konstruktif.