Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Bursa saham Asia diperdagangkan beragam pada perdagangan di hari Rabu (27/09/2023) dan imbal hasil obligasi pemerintah AS kembali mendekati level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Ini membuat para investor merasa tertekan pada perdagangan saham dan obligasi di tengah kekhawatiran mengenai dampak kenaikan suku bunga jangka panjang.

Indeks dolar AS sendiri semakin kuat naik setelah mencapai level tertinggi dalam 10 bulan pada hari Selasa. Penguatan ini membuat yen Jepang semakin mendekati level penting di mana pejabat Jepang dipandang berpotensi melakukan intervensi untuk menopang mata uang mereka.

Laba perusahaan industri Tiongkok turun 11,7% dalam delapan bulan pertama dibandingkan tahun sebelumnya, data resmi menunjukkan pada hari Rabu. Di Australia, inflasi meningkat pada bulan Agustus, didorong oleh lonjakan harga bahan bakar, namun kenaikan tersebut sesuai dengan ekspektasi.

Di awal hari perdagangan sesi Asia, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1%. Indeks turun 3,7% sepanjang bulan ini. Saham berjangka AS, e-mini S&P 500 naik 0,13% sedangkan indeks saham Nikkei 225 Jepang turun 0,47%. Indek Hang Seng Hong Kong sendiri menguat 0,8%.

Bursa saham Jepang jatuh karena berlanjutnya kekhawatiran mengenai biaya pinjaman yang lebih tinggi. Indek Nikkei 225 dibuka turun 180 poin pada 31900 di SGX. USD/JPY berada di 149,04, dibandingkan dengan 148,96 pada penutupan pasar saham Tokyo hari Selasa. Investor fokus pada peringatan terhadap pelemahan yen yang baru-baru ini disampaikan oleh pejabat pemerintah Jepang. Nikkei Stock Average turun 1,1% menjadi 32315,05 pada hari Selasa.

Pada sesi AS di hari Selasa, indeks saham utama Wall Street mengikuti penurunan ekuitas Asia dan Eropa karena investor terus mencerna indikasi minggu lalu dari Federal Reserve bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama dari perkiraan investor sebelumnya.

Dow Jones membukukan persentase penurunan satu hari terbesar sejak Maret, sementara ketiga rata-rata utama berakhir pada level penutupan terendah dalam lebih dari tiga bulan. Indek Dow Jones turun 1,14%, S&P 500 kehilangan 1,47% dan Nasdaq Composite turun 1,57%.