ESANDAR – Baik bursa saham di China dan Hong Kong sama-sama menguat secara luas dalam dua hari terakhir ini. Pada perdagangan di hari Rabu (25/09/2024) bahkan melonjak kembali setelah para investor menikmati sisa-sisa paket stimulus yang diumumkan oleh Beijing pada hari sebelumnya.
Indeks CSI300 China melonjak 2,1%, menyusul kenaikan 4% pada sesi sebelumnya, sementara indek Hang Seng Hong Kong naik 2%, menambah lonjakan 4,1% pada hari Selasa.
Dilaorkan bahwa Beijing meluncurkan serangkaian langkah-langkah dukungan pada hari Selasa – yang terbesar sejak pandemi. Diantaranya adalah pemotongan suku bunga, pelonggaran persyaratan hipotek, dan pendanaan baru untuk pembelian ekuitas. Serangkaian kebijakan ini dilakukan dalam upaya untuk menghidupkan kembali aktivitas dan menstabilkan pasar properti yang dilanda krisis. Sayangnya, sejumlah kebijakan tersebut tidak terlihat mendukung aktivitas ekonomi secara riil.
Setelah pengumuman tersebut, Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) pada hari Rabu memangkas suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) satu tahun ke beberapa lembaga keuangan menjadi 2,00% dari 2,30%.
Pasar merespon positif dengan banyaknya arus investasi asing yang masuk dan mengakumulasi posisi mereka. Besarnya stimulus dan valuasi saham Tiongkok yang menarik, turut memperkuat keyakinan investor. Valuasi dianggap telah murah sehingga kejutan positif apa pun dapat berdampak. Dukungan yang berkelanjutan akan mendorong apakah ini akan terus berlanjut.
Sektor real estat, otomotif dan pialang memimpin kenaikan, masing-masing naik 3,7%, 3% dan 2,4%. Perusahaan teknologi Tiongkok yang terdaftar di Hong Kong naik 2,4%.
Pasar selanjutnya akan menitik beratkan perhatian pada pertemuan Politbiro ad-hoc pada akhir Oktober, di mana langkah-langkah fiskal dapat diumumkan untuk meningkatkan permintaan, reli pasar dapat terus membawa pasar lebih tinggi selama beberapa sesi berikutnya.