Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Bursa saham Hong Kong sendiri mencatatkan penurunan dalam presentase harian terbesarnya sejak 24 Maret 2021, indek Hang Seng turun 1,5%. Sementara bursa saham Korea Selatan juga turut menurun dalam perdagangan di hari Selasa (08/03/2022). Indek KOSPI ditutup turun 28,91 poin, atau 1,09%, pada 2.622,40, terendah sejak 27 Januari.

Saham Geely Automobile Holdings Ltd turun 7,9% menjadi HK$11,14, terendah sejak Juni 2020, dalam jalur penurunan sesi kelima berturut-turut. Citi tetap mempertahankan peringkat “beli” saham tersebut namun memotong taking profit menjadi HK$14,96 dari HK$40,62 karena model mobil yang lebih lemah volume penjualan ritel Zeekr dan potensi kontribusi kerugian yang lebih tinggi untuk Geely pada tahun 2022, volume grup FY22E dan perkiraan margin yang lebih rendah, kenaikan biaya bahan baku yang lebih tinggi

Saingannya juga turun dimana saham Hong Kong Great Wall Motor turun 5,4%, BYD turun 9,4% dan Xpeng turun 12%

Bursa saham Korea Selatan ditutup mendekati level terendah dalam enam minggu, memperpanjang aksi jual ke sesi ketiga, karena lonjakan harga komoditas meningkatkan kekhawatiran tentang inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Besok bursa saham Korea Selatan akan tutup untuk pemilihan presiden.

Won Korea melemah ke level terendah sejak Mei 2020, sementara imbal hasil obligasi naik.

Di antara saham-saham kelas berat, raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing turun 0,86% dan 1,26%, sementara LG Chem turun 2,14%.

Sanksi Barat atas impor minyak Rusia dapat mendorong harga minyak naik lebih lanjut, dimana saat ini telah mencapai level tertinggi 14 tahun, sementara Moskow memperingatkan bahwa harganya bisa lebih dari dua kali lipat menjadi $300 per barel dan mungkin mereka akan menutup pipa gas utama ke Jerman sebagai aksi pembalasan.

Kekhawatiran tentang perang Rusia-Ukraina dan stagflasi terus berlanjut, ada kehati-hatian pasar karena bisa saja FED menaikkan suku bunga sebanyak 50 basis poin pada bulan Mei jika harga minyak terus naik dan memberikan tekanan inflasi.