Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas anjlok lebih dari 3% pada hari Senin (25/11/2024), mengakhiri reli lima sesi ke level tertinggi dalam hampir tiga minggu, karena laporan tentang Israel yang hampir mencapai gencatan senjata dengan Hizbullah, ditambah dengan penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS oleh Trump yang memperburuk daya tarik logam mulia sebagai tempat berlindung yang aman.

Harga emas dipasar spot turun 3,4% menjadi $2.619,66 per ons pada pukul 09:01 pada Selasa (26/11/2024). Tercatat ini sebagai prosentase penurunan secara harian terbesar sejak 07 Juni. Harga emas berjangka AS ditutup 3,5% lebih rendah menjadi $2.618,50.

Harga emas sebetulnya telah siap untuk menghadapai aksi jual setelah terlihat upaya naik menunjukkan sinyal kelelahan setelah melakukan reli sejak minggu lalu. Penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan semakin mengurangi sebagian premi risiko yang terkait dengan AS. Ditambah laporan bahwa Israel dan Lebanon telah menyetujui persyaratan perjanjian untuk mengakhiri konflik Israel dan Hizbullah telah mendorong harga emas turun lebih jauh.

Emas secara tradisional dipandang sebagai investasi yang aman selama ketidakpastian ekonomi dan geopolitik seperti perang konvensional atau perang dagang. Beberapa pelaku pasar melihat Bessent kurang negatif untuk perang dagang.

Emas batangan mencapai titik tertinggi sejak 6 November di perdagangan Asia awal menyusul lonjakan mingguan hampir 6% minggu lalu, yang terbaik sejak Maret 2023, didorong oleh meningkatnya ketegangan dalam konflik Rusia-Ukraina.

Sementara itu, indek utama Wall Street berakhir lebih tinggi pada hari Senin setelah pencalonan Scott Bessent sebagai menteri Keuangan AS membantu mendorong imbal hasil obligasi lebih rendah. Para pialang kini bersiap untuk minggu yang penting, dengan laporan risalah dari pertemuan Federal Reserve bulan November, revisi PDB AS, dan data inti PCE yang diharapkan dapat memberikan wawasan tentang prospek kebijakan bank sentral.

Sebagian pelaku pasar masih mengantisipasi potensi penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan Desember. Meskipun sejumlah eksekutif Fed baru-baru ini telah mengambil nada yang lebih hati-hati menuju tahun 2025. Penundaan pemangkasan suku bunga, dapat menimbulkan sedikit hambatan bagi harga emas untuk naik.