Pasangan EUR/USD melakukan penurunan tajam di awal sesi Asia pada Selasa (27setelah menguji tertinggi minggu sebelumnya di sekitar 1,0660 meskipun tema risk appetite yang solid di pasar global. Pasangan mata uang utama telah turun mendekati 1,0630, namun bias naik dalam aset belum dikesampingkan karena konteks keseluruhan masih positif dan bisa menjadi koreksi kecil sebelum badai bullish.
Sementara dalam perdagangan di pasar ekuitas, indek S&P 500 futures telah menambah lebih banyak keuntungan setelah langkah kebangkitan pada hari Jumat. Ekuitas AS tampak nyaman setelah penurunan data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Amerika Serikat. Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) sedang berjuang untuk mengatasi rasa sakit pembukaan karena turun dengan kuat di bawah 103,75. Imbal hasil US Treasury 10-tahun telah merosot mendekati 3,73%.
Indeks Dolar AS sendiri menghadapi tekanan besar meskipun penurunan data Indeks Harga PCE AS lebih rendah dari yang diantisipasi. PCE utama turun menjadi 5,5% sementara jalan mengharapkan penurunan menjadi 5,3%. Sementara PCE inti tetap sejalan dengan perkiraan sebesar 4,7%.
Besarnya penurunan pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga akan memaksa produsen memangkas harga barang dan jasa untuk menjaga keseimbangan dalam mekanisme permintaan-penawaran. Kemudian, duo mematikan suku bunga yang lebih tinggi dan penurunan indeks harga oleh produsen di gerbang pabrik akan berdampak besar pada keseluruhan Indeks Harga Konsumen (IHK).
Di zona euro, masalah gas akan sedikit mereda setelah Rusia siap untuk melanjutkan pasokan gas ke Eropa melalui pipa Yamal-Eropa, kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak kepada kantor berita TASS,” lapor Reuters.
Anggota Dewan Pemerintahan Bank Sentral Eropa (ECB), serta Gubernur Belanda, Klaas Knot melihat lebih banyak pengetatan kebijakan dalam lima pertemuan kebijakan antara sekarang dan Juli 2023 dan telah memperingatkan bahwa ‘Risiko kita melakukan terlalu sedikit masih merupakan risiko yang lebih besar’ .