ESANDAR, Jakarta – Dolar tampak tertekan hingga diujung tahun ini. Sebaliknya Euro terus menguat dan siap mencatatkan rekor kinerja terbaiknya sejak tahun 2003. Saham di Eropa membuat sedikit kemajuan setelah sesi campuran di Asia, meskipun mengakhiri tahun di hijau.
Indeks Stoxx Europe 600 sedikit berubah pada hari perdagangan terakhir 2017, sementara ekuitas AS menguat lebih tinggi. Indeks MSCI Asia Pacific berada pada kenaikan tahunan hampir 29 persen, terbesar sejak 2009.
Indeks Dolar Bloomberg turun untuk hari ketiga, menuju kinerja tahunan terburuk dalam lebih dari satu dekade. Indeks Komoditi Bloomberg menguat untuk hari ke 12, beruntun terpanjang dalam catatan, karena minyak mentah WTI menguat di atas $ 60 per barel.
Dengan sedikit berita untuk mendorong perdagangan menjelang liburan Tahun Baru, investor kembali ke tema yang akrab untuk tahun ini – sebuah ekspansi global sinkron dan pendekatan lamban terhadap penarikan stimulus moneter di negara-negara besar, yang telah menjadi resep kemenangan untuk ekuitas dan pecundang untuk Dolar AS.
Sejumlah sentimen yang perlu mendapat perhatian pasar adalah data PDB Rusia dan harga konsumen. Kemudian laporan PMI Manufaktur Cina yang akan dipublikasikan pada 31 Desember.
Pasar saham Eropa mengalami kenaikan. Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,1 %. Indeks FTSE 100 Inggris meningkat 0,1 % ke rekor tertinggi. Indeks DAX Jerman turun 0,1 persen ke level terendah dalam empat minggu.Sementara indek S & P 500 naik 0,1 persen.
Indek Dolar Spot masih turun 0,2 % ke level terendah dalam empat minggu. Pada perdagangan EURUSD, Euro meningkat 0,1% menjadi $ 1,1958, terkuat dalam lebih dari 14 minggu. Sementara perdagangan GBPUSD, Poundsterling naik 0,2 % menjadi $ 1,3474, mencapai level terkuat dalam lebih dari tiga minggu dengan kenaikan kelima berturut-turut. Pelemahan Dolar juga berimbas dengan menguatnya Yen. Yen menguat 0,2 persen menjadi 112,64 per dolar, terkuat dalam lebih dari seminggu.
Dari pasar komoditi, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) meningkat 0,6 % menjadi $ 60,17 per barel, tertinggi dalam lebih dari dua tahun. Sementara harga emas menguat 0,1 % menjadi $ 1,296.47 per ounce, mencapai level tertinggi dalam 11 minggu dengan kenaikan kedelapan berturut-turut. (Lukman Hqeem)