Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Euro naik tipis pada hari Rabu tetapi turun dari level tertinggi tiga minggu pada hari Jumat, dimana para pedagang mencari petunjuk kapan Bank Sentral Eropa akan menaikkan suku bunga. Dolar sedikit berubah, sehari sebelum rilis data harga konsumen AS yang mungkin menawarkan indikasi baru tentang laju pengetatan moneter Federal Reserve.

Investor telah merevisi perkiraan mereka untuk kenaikan suku bunga ECB setelah bank membuat mereka lengah pekan lalu, dengan Presiden Christine Lagarde menandai untuk pertama kalinya bahwa pengetatan moneter adalah sebuah kemungkinan. Ia berusaha meredam ekspektasi investor yang berkembang untuk tindakan agresif, Lagarde kemudian mengatakan pada hari Senin bahwa tidak perlu pengetatan ekstensif.

Namun, Presiden Bundesbank Joachim Nagel mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman Die Zeit bahwa ECB dapat menaikkan suku bunga tahun ini karena inflasi terbukti tinggi lebih lama dari yang diharapkan.

Sejauh ini diyakini bahwa ECB telah bergeser menjadi lebih lunak dbandingkan pernyataan bernada hawkish di minggu lalu oleh Presiden ECB Christine Lagarde. Diyakini bahwa ECB akan melakukan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada kuartal terakhir tahun ini dan satu di awal tahun 2023, dibandingkan dengan sebelumnya. Itu bisa memberikan dukungan terbatas pada euro, kata mereka, karena taruhan suku bunga kebijakan tetap mendukung dolar AS.

Pasar uang memperkirakan kenaikan suku bunga ECB adalah sebesar 10 bps pada bulan Juni dan kenaikan suku bunga 50 bps pada bulan Desember. Pasar juga memperkirakan peluang 75% dari kenaikan Fed 25 atau 50 bps di bulan Maret, menurut FedWatch CME.

Menurut kajian Reuters,  data inflasi AS yang akan dirilis pada hari Kamis akan menunjukkan bahwa harga konsumen telah naik 7,3% tahun ke tahun di bulan Januari. Data ini diyakini bisa mendukung ekspektasi Fed yang lebih hawkish.

Euro naik tipis 0,2% menjadi $1,1437, setelah menyentuh $1,1483 pada hari Jumat, level tertinggi sejak 14 Januari. Indeks dolar, turun 0,16% pada 95,435, setelah memantul dari level terendah 2-1/2-minggu di 95,136 yang dicapai Jumat.