Euro berpotensi terkoreksi

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Pasangan EUR/USD mencoba membangun dasar di sekitar 0,9940 setelah jatuh secara vertikal pada hari Senin. Mata uang utama ini telah dilelang dalam kisaran sempit 0,9933-0,9950 di awal sesi Asia pada Selasa (23/08/2022) tetapi kemungkinan akan memberikan penembusan ke bawah di tengah ekspektasi yang lebih rendah untuk data PMI Jerman. Pada hari Senin, aset tersebut mencatat kerugian besar setelah kehilangan angka ajaib 1.0000.

Menurut perkiraan awal, data IMP Manufaktur S&P Global/BME Jerman akan mendarat di 48,3, lebih rendah dari rilis sebelumnya di 49,3. Juga, IMP Jasa terlihat suram di 49 vs. cetakan sebelumnya 49.7. Perlu dicatat bahwa Jerman adalah anggota inti Uni Eropa (UE) dan penurunan PMI Jerman akan berdampak signifikan pada mata uang bersama.

Selain itu, para investor harus menyadari fakta bahwa PMI Manufaktur telah menurun berturut-turut sejak Februari tahun ini. Ada lebih banyak penurunan dalam data ekonomi akan meningkatkan kemungkinan resesi di Jerman.

Selain itu, Rusia akan menghentikan pasokan gas alam ke Eropa selama tiga hari pada Agustus untuk menjalankan pemeliharaan tak terjadwal di bawah Laut Baltik ke Jerman. Pemotongan pasokan gas alam yang tidak terduga ke Jerman dari pipa Nord Stream 1 akan mempercepat ketidakseimbangan mekanisme permintaan-penawaran energi dan dapat menyeret mata uang bersama.

Pada sisi dolar, indeks dolar AS (DXY) menunjukkan kinerja yang lemah di sesi Asia. Aset ini diperkirakan akan tetap sideways menjelang data PMI AS. Sesuai perkiraan, IMP Manufaktur Global S&P akan mendarat di 51,5, lebih rendah dari cetakan sebelumnya di 52,2. Berlawanan dengan itu, IMP Jasa akan meningkat secara substansial menjadi 49,1 vs. angka sebelumnya di 47,3.