Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga emas (XAU/USD) telah menyaksikan tekanan jual setelah pemulihan yang kurang percaya diri mendekati $1.934,74 di sesi London. Logam mulia telah mundur karena keputusan suku bunga netral oleh Federal Reserve (Fed) hanyalah sebuah lompatan. Ketua Fed Jerome Powell telah mengkonfirmasi bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut akan diumumkan karena kemenangan melawan inflasi yang membandel masih jauh.

S&P500 berjangka telah menambahkan lebih banyak kerugian di Eropa karena kekhawatiran resesi di Amerika Serikat masih sehat. Sentimen pasar cukup hati-hati karena Fed menegaskan kembali bahwa inflasi inti masih bertahan dan kondisi pasar tenaga kerja sangat ketat. Juga, Fed Powell mengonfirmasi bahwa tidak ada pemotongan suku bunga yang sesuai pada akhir tahun.

Indeks Dolar AS (DXY) telah turun mendekati 103,15 setelah menghadapi barikade kaku di sekitar 103,40. Semacam konsolidasi diantisipasi dari Indeks USD karena investor sedang menunggu rilis data Penjualan Ritel bulanan.

Sesuai laporan awal, data ekonomi terlihat berkontraksi sebesar 0,1% vs ekspansi 0,4% yang tercatat di bulan April. Karena harga makanan dan bensin telah turun secara signifikan, pemeriksaan laporan Penjualan Eceran akan diperlukan untuk mengukur apakah permintaan ritel telah menyusut karena harga kebutuhan yang lebih rendah atau ekonomi kehilangan ketahanan.

Secara teknis, setelah harga emas menembus level support penting yang diplot dari terendah 22 Maret di $1.934,34 dalam skala empat jam. Logam mulia telah menguji wilayah di bawah $1.930,00 untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir. Exponential Moving Average (EMA) periode 200 yang menurun di $1.968,00 menunjukkan bahwa tren jangka panjang adalah bearish. Relative Strength Index (RSI) (14) telah tergelincir ke kisaran bearish 20.00-40.00, yang mengindikasikan bahwa momentum penurunan telah terpicu.