ESANDAR – Harga emas sedikit berubah pada perdagangan hari Selasa, hari terakhir dari tahun yang penuh peristiwa yang menyaksikan logam tersebut membukukan kinerja tahunan terbaiknya dalam lebih dari satu dekade. Harga emas di pasar spot naik 0,1% pada $2.608,09 per ons, pada pukul 09:17 WIB. Harga emas berjangka AS naik 0,1% menjadi $2.620,60.
Aktivitas perdagangan diperkirakan akan tetap sepi pada hari terakhir tahun ini. Sebagian besar pergerakan yang lebih tinggi itu didasarkan pada transisi yang diharapkan menuju lingkungan suku bunga yang lebih rendah. Aksi beli oleh bank sentral, pelonggaran kebijakan, dan ketegangan geopolitik mendorong emas batangan ke beberapa rekor tertinggi tahun ini, menempatkan logam mulia tersebut pada jalur untuk kinerja terbaiknya sejak 2010, dengan peningkatan lebih dari 26% tahun ini.
Pasar sekarang menunggu serangkaian katalis baru, termasuk serangkaian data ekonomi AS yang akan dirilis minggu depan yang dapat memengaruhi prospek suku bunga untuk tahun 2025, dan kebijakan tarif Presiden terpilih Donald Trump.
Meneropong pergerakan untuk tahun 2025, prospek suku bunga AS akan tetap menjadi pendorong utama harga emas. Kebijakan perdagangan Trump akan menjadi kunci dalam membentuk gambaran inflasi, lintasan suku bunga Fed, dan pada gilirannya, harga emas.
Para pembuat kebijakan Federal Reserve bulan ini memangkas perkiraan suku bunga 2025 mereka menjadi 50 basis poin dari 100 bps dan Ketua Fed Jerome Powell mengatakan lebih banyak pengurangan sekarang bergantung pada kemajuan lebih lanjut dalam menurunkan inflasi.
Dow Jones ditutup sekitar 1 persen lebih rendah sementara S&P 500 dan Nasdaq sedikit lebih buruk.
Harga emas batangan dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan gejolak tetapi suku bunga yang tinggi mengurangi daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil. Menjelang 2025, tren harga masih indikasikan kenaikannya dan fundamentalnya konstruktif untuk emas, yang saya yakini akan menantang rekor tertinggi lagi.