ESANDAR – Emas turun dari posisi tertinggi dalam lima minggu, setelah dolar AS menemukan pijakannya untuk menguat kembali dalam kondisi perdagangan yang suram. Pasar merasa khawatir atas lonjakan kasus covid dan efek samping vaksin, hal ini melemahkan Risk appetite dikalangan investor, dan mengangkat permintaan atas safe haven – Dollar AS. Disisi lain, data ekonomi AS tentang lapangan pekerjaan AS yang lebih kuat juga mendukung penguatan dolar AS.
Sementara itu, imbal hasil Obligasi AS stabil setelah terpukul oleh risalah FOMC yang bernada dovish, dan komentar Jerome Powell. Ke depan, dinamika imbal hasil dan dolar akan terus memiliki pengaruh signifikan terhadap harga emas.
Emas masih berpeluang memperpanjang penurunanya, setelah memantul dari harga $ 1761. Aksi jual emas kemudian menemukan momentum di bawah harga $ 1754. Kedepannya, jika harga emas menembus $ 1750; harga akan berpeluang menjamah $ 1743 hingga $ 1739, dengan target terjauh di di $ 1735.
Waspadai rebound harga emas yang memantul dan menembus harga $ 1761 kembali. Jika ia sanggup menembus $ 1767, akan mengkonfirmasi kenaikan lebih jauh.