ESANDAR, Jakarta – Ekspor barang-barang zona euro ke seluruh dunia turun pada bulan Januari, yang mungkin merupakan pertanda bahwa apresiasi euro terhadap dolar A.S. dan mata uang lainnya akhirnya dapat melemahkan pertumbuhan ekonomi.
Dimana Euro telah menguat terhadap dolar sejak tanda-tanda kenaikan kuat dalam pertumbuhan ekonomi terjadi pada awal 2017, meningkatkan harapan bahwa Bank Sentral Eropa akan mulai mengurangi program stimulusnya.
Akan tetapi hal itu tampaknya berdampak kecil pada ekspor dari area mata uang, yang bertanggung jawab atas sebagian besar pertumbuhan yang tercatat pada paruh kedua tahun lalu, berkontribusi terhadap kinerja terkuat ekonomi dalam satu dekade.
Namun, badan statistik Uni Eropa Senin mengatakan bahwa, disesuaikan dengan variasi musiman, ekspor turun 0.7% pada bulan Januari dari Desember, sementara impor naik sebesar 1.1%. Itu mengakibatkan penurunan surplus perdagangan yang disesuaikan musiman menjadi EUR19.9 miliar dari EUR23.2 miliar ($ 28.5 miliar) pada bulan terakhir 2017. Tanpa penyesuaian musiman, zona euro mencatat surplus EUR3.3 miliar, setelah mencatat defisit EUR1.4 miliar pada Januari 2017.
Eurostat mengatakan surplus perdagangan UE dengan AS melebar menjadi EUR10.3 miliar dari EUR9.7 miliar di tahun sebelumnya. Presiden A.S. Donald Trump telah lama mengkritik surplus tersebut, dan telah mengusulkan tarif baja dan aluminium sebagai langkah untuk mempersempitnya. Namun Uni Eropa telah mengancam pembalasan, termasuk biaya wiski bourbon dan sepeda motor Harley-Davidson.
Sementara itu, Uni Eropa mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya menyetujui persyaratan luas transisi dua tahun Inggris setelah negara tersebut meninggalkan blok tersebut pada bulan Maret 2019, menurut seorang pejabat Uni Eropa yang akrab dengan diskusi tersebut.
Berdasarkan persyaratan transisi yang disepakati, yang disegel di antara 27 diplomat nasional Uni Eropa yang menangani Brexit, Inggris akan terus menjadi bagian dari pengaturan Uni Eropa saat ini sampai akhir tahun 2020, menerapkan semua peraturannya di bawah yurisdiksi pengadilan tinggi blok tersebut, sementara tidak memiliki suara dalam keputusan masa depan blok tersebut.
Sementara situasi di pulau Irlandia yang berada di wilayah UE sebagian, di wilayah bagian Inggris tetap “menjadi masalah” untuk kesepakatan Brexit secara keseluruhan, kata pejabat tersebut. Pejabat Irlandia telah memperingatkan bahwa kemunculan kembali sebuah perbatasan di pulau tersebut dapat mengancam kesepakatan damai 30 tahun yang memungkinkan orang dan barang bergerak bebas di pulau itu.
Kesepakatan di sisi Uni Eropa terjadi beberapa jam sebelum perunding Brexit UE dan Inggris, Michel Barnier dan David Davis, dijadwalkan bertemu di Brussels. (Lukman Hqeem)