Harga Minyak turun seiring dengan kekhawatiran akan kenaikan Dolar AS.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga minyak mentah naik untuk tiga hari ini pada hari Rabu (29/03/2023) karena penghentian beberapa ekspor dari Kurdistan Irak menimbulkan kekhawatiran pengetatan pasokan dan kekhawatiran krisis perbankan global mereda. Harga minyak mentah Brent berjangka naik 16 sen, atau 0,20%, menjadi $78,30 per barel pada 10:57 WIB, sementara West Texas Intermediate (WTI) , yang merupakan minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik 35 sen, atau 0,48%, menjadi $73,69 per barel.

Ada kekhawatiran pasar atas potensi berkurangnya  pasokan dari wilayah Kurdistan Irak yang mendorong harga melonjak. Disisi lain, dukungan kenaikan adalah sentimen dari meredanya kegelisahan pasar keuangan atas gejolak sektor perbankan. Ada harapan pasar bahwa Federal Reserve AS akan menjaga sikap hati-hati dalam menaikkan suku bunga karena tekanan perbankan juga meningkatkan harapan untuk ekonomi global yang lebih kuat dan permintaan minyak, dengan demikian harga minyak berpeluang bullish kembali dalam minggu ini.

Harga minyak menguat setelah ekspor 450.000 barel per hari (bpd) dari wilayah Kurdistan Irak dihentikan, menyusul keputusan arbitrase yang mengonfirmasi persetujuan Baghdad diperlukan untuk mengirimkan minyak. Menurut Barclays, setiap penghentian ekspor Kurdi yang berlarut-larut hingga akhir tahun akan menyiratkan kenaikan $3 per barel dari perkiraan harga Brent $92 per barel pada tahun 2023.

Pada hari Senin, First Citizens BancShares Inc akan mengakuisisi Silicon Valley Bank yang gagal juga memicu optimisme pasar tentang kondisi sektor perbankan global yang bisa mendingin. Hal ini turut menjadi sentimen positif bagi harga minyak. Sentimen risiko telah pulih sampai batas tertentu, mendorong pasar saham global dan minyak mentah rebound.

Penurunan pasokan minyak mentah AS dalam minggu lalu juga memberikan dukungan. Persediaan minyak mentah AS turun sekitar 6,1 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 24 Maret, menurut sumber pasar mengutip angka American Petroleum Institute pada Selasa. Persediaan bensin turun sekitar 5,9 juta barel, sementara stok sulingan naik sekitar 550.000 barel.

Diharapkan bahwa stok minyak mentah AS naik minggu lalu, sementara persediaan sulingan dan bensin terlihat turun. Lembaga Informasi Energi AS akan merilis laporan mingguannya pada pukul 22:30 WIB hari ini.

Di sisi pasokan, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pada hari Selasa bahwa Moskow perlu fokus pada peningkatan ekspor energi ke negara-negara yang disebut ramah dan mencatat bahwa pasokan minyak Rusia ke India mencatat lonjakan 22 kali lipat tahun lalu.