Pada hari Selasa (12/09/2023), Bank Sentral Eropa menyatakan perkiraan mereka bahwa inflasi di 20 negara zona euro pada tahun depan masih akan tetap di atas 3%. Pandangan ini memperkuat kemungkinan kenaikan suku bunga akan dilakukan oleh ECB untuk kesepuluh kalinya pada hari Kamis.
ECB akan memulai pertemuan dua hari pada hari Rabu, dimana masalah inflasi tinggi masih terus-menerus membayangi dan meningkatnya kekhawatiran terjadinya resesi. Hal ini menarik para pembuat kebijakan ECB ke arah yang berlawanan dan menjaga ekspektasi pasar yang terbagi antara kelompok yang ingin menjeda dan yang ingin melakukan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi.
Juru bicara ECB sendiri menolak berkomentar, menurut Reuters.
Dalam proyeksi triwulanan ECB, yang akan disampaikan kepada Dewan Pengurusnya pada hari Rabu, akan menempatkan inflasi di atas 3% pada tahun 2024, kata sumber tersebut, sehingga mengacaukan ekspektasi untuk penurunan suku bunga dalam jumlah kecil.
Proyeksi tahun 2024 yang diperbarui jauh di atas target bank sentral sebesar 2% dan akan lebih tinggi dari perkiraan bulan Juni sebesar 3%. Angka ini juga berada di atas 2,7% yang terlihat dalam jajak pendapat para ekonom Reuters.
Sumber Reuters sendiri menyebutkan bahwa keputusan soal suku bunga ini masih sulit dicapai dan proposal resmi untuk pertemuan tersebut belum disampaikan. Namun angka tahun 2024 yang diawasi dengan ketat menambah alasan untuk kenaikan suku bunga karena angka tersebut tampaknya mengkonfirmasi kekhawatiran bahwa menurunkan inflasi akan lebih sulit daripada perkiraan sebelumnya.
ECB telah menaikkan suku bunga deposito menjadi 3,75% dari minus 0,50 dalam kurun waktu 14 bulan, laju pengetatan tercepat yang pernah tercatat, semua dengan harapan bahwa hal ini akan menahan pertumbuhan harga yang tidak terkendali. Namun inflasi umum dan inflasi tetap berada di atas 5%, meningkatkan risiko bahwa pekerja akan mulai menuntut kenaikan gaji yang lebih besar, terutama karena pasar tenaga kerja masih sangat ketat.
Meskipun perkiraan inflasi ECB pada tahun 2025 tidak akan mengalami perubahan mendasar, hal ini bukanlah isu utama dalam perdebatan para pembuat kebijakan karena buruknya keakuratan proyeksi dalam beberapa tahun terakhir. Di sisi lain, pertumbuhan akan diturunkan untuk tahun ini dan 2024, kira-kira sejalan dengan ekspektasi pasar, kata sumber tersebut.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pertumbuhan zona euro sebesar 0,6% tahun ini dan 0,9% pada tahun 2024. Lonjakan harga minyak baru-baru ini tidak mempertanyakan tren umum penurunan inflasi, kata gubernur bank sentral Prancis dan pembuat kebijakan ECB Francois Villeroy de Galhau pada hari Selasa. “Fluktuasi harga minyak saat ini mungkin mempengaruhi tingkat inflasi bulanan, namun hal tersebut tidak mempertanyakan tren disinflasi yang mendasarinya,” katanya kepada AFP dalam sebuah wawancara.