Dolar

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Mata uang dolar diperdagangkan stabil menyusul sikap “wait and see” pelaku pasar, menanti petunjuk dari the Fed yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga minggu ini. Bank Sentral AS sendiri akan menggelar rapat suku bunga hari ini dimana mayoritas memperkirakan suku bunga akan dinaikkan, sementara itu ada spekulasi suku bunga masih akan dinaikkan setidaknya jelang akhir tahun.


Meskipun Dolar AS cukup percaya diri dengan kenaikan suku bunga ini, namun tak kuasa juga dengan kegelisahan Investor akibat perkembangan dari perang dagang. Keputusan China untuk tidak melakukan negosiasi dengan AS menjadi pukulan telak.


Indeks dolar jatuh setelah komentar Presiden ECB Mario Draghi tentang pertumbuhan upah dan inflasi yang kuat mengangkat euro. Komentar Draghi tampaknya telah memperkuat gagasan bahwa ECB dapat memulai siklus pengetatannya pada titik tertentu di semester kedua 2019, dengan kemungkinan dua kenaikan suku bunga pada bulan Oktober dan Desember. Saran bahwa ECB lebih dekat dengan menaikkan suku bunga biasanya meningkatkan euro, karena tingkat yang lebih tinggi akan meningkatkan daya tarik mata uang untuk mencari investor.


Euro sendiri mencoba untuk bertahan, menguat setelah sempat tembus level tertinggi dalam 3,5 bulan terakhir setelah ketua Bank Sentral Eropa Mario Draghi cukup optimis terhadap hasil inflasi zona euro dan pertumbuhan upah. Draghi juga menambahkan akan mempertahankan suku bunga tetap.


Pada perdagangan Poundsterling, GBPUSD bergerak dalam momentum positif dan mencapai puncak sesi baru, di sekitar wilayah 1.3145. Pasangan ini menghentikan penurunan tajam, setelah mendapat dorongan kenaikan dari sejumlah komentar mengenai Brexit. Menteri Jerman urusan Eropa Michael Roth, yang mengatakan bahwa kesepakatan Brexit masih mungkin dicapai pada bulan November nanti.


Pasangan AUDUSD menghentikan kenaikannya di dekat 0.7280 dan kemudian turun ke posisi terendah. Aussie mundur lebih jauh dari puncak dalam tiga minggu diperdagangan hari Jumat lalu. Sempat dibuka dengan lonjakan penurunan, Aussie terdesak dengan perkembangan perang dagang AS – China. Gangguan pada perekonomian China akan berdampak pada Australia mengingat negeri Tirai Bambu ini sangat penting bagi pasar Australia. (Lukman Hqeem)