ESANDAR, Jakarta – Pada perdagangan hari Kamis (02/03/2018) penguatan Dolar AS tertahan. Berharap dari pidoto Jerome Powell didepan Senat AS bisa mendorong kenaikan Dolar AS lebih tinggi lagi, sayangnya sejumlah sentiment lain mampu meredam nada hawkish ini. Bahkan harga komoditi berpeluang naik dengan tertahannya laju kenaikan dolar AS saat ini.
Aussie yang identik dengan mata uang komoditi, mengisyaratkan pemulihannya. Pada perdagangan AUDUSD terpantau naik beberapa poin dari posisi terendah 2 bulan di sesi Eropa. Pada sesi perdagangan AS, pasangan ini terpantau tarik menarik antara sejumlah rilisan data yang optimis dengan pernyataan Powell di Senat. Disisi lain, ada rencana Presiden Donald Trump yang akan menaikkan pajak impor baja pada minggu ini sebesar 25% untuk impor baja dan 10% untuk aluminium. Hal ini dikhawatirkan akan menekan harga komoditi logam dunia dan memicu perang dagang global.
USDJPY terpantau sempat menguat hingga ke level tertinggi harian di 107.19 paska rilis indeks ISM Manufacturing yang optimis, namun sejak itu kehilangan lebih dari seratus pips ke posisi terendah mingguan seiring pidato Presiden Trump di Washington DC soal pajak impor baja dan alumunium. Langkah yang sangat kontroversial ini membuat kekhawatiran dari mitra dagang utama AS termasuk Jepang dan Cina yang dapat memicu perang dagang global sehingga mengakibatkan dolar turun lebih jauh dan memicu sentimen resiko selama sesi AS. Pasangan USDJPY jatuh di bawah area level kunci 106.50. Pasangan ini meraih tingkat terendah pada 106.15 level terendah sejak 19 Februari. Menjelang akhir sesi, terpantau di posisi
Sementara EURUSD sempat melemah karena minat beli investor turun setelah Ketua Fed Jerome Powell membuat pernyataan optimis pada ekonomi AS. Di sisi lain, presiden ECB Mario Draghi mengatakan pada hari Senin perlambatan ekonomi zona euro mungkin lebih besar dari perkiraan sebelumnya membebani pergerakan mata uang tunggal untuk kawasan Eropa ini.
Terkait rencana Trump menaikkan pajak impor baja dan almunium, Presiden Komisi Eropa Juncker mengatakan bahwa UE akan mengajukan beberapa usulan penting ke WTO untuk melawan AS. Atas pernyataan ini, EURUSD memantul dari level terendah harian di 1.2153 menjadi 1.2271 tertinggi harian.
Sebaliknya, Poundsterling tertekan oleh banyak sentimen antara lain sentimen kenaikan bunga AS hingga empat kali di tahun ini, sentimen risk off yang timbul dari rencana Presiden Trump menaikkan pajak impor baja dan almunium. Belum lagi masalah Brexit yang masih belum tuntas
Pada perdagangan komoditi, harga Emas sempat tertekan dan mencapai level terendah di $ 1302.60 setelah rilis laporan ISM Manufacturing. Ini merupakan harga termurah Emas sejak 2 Januari. Dolar AS mendapat angin segar dari pernyataan Jerome Powell di Senat. Powell mengatakan bahwa tidak ada bukti kuat mengenai kenaikan upah yang menentukan atau memperingatkan mengenai kebijakan fiskal yang dapat memberikan tekanan inflasi pada tahun 2018. Hal ini merupakan pernyataan kedua Powell dalam seminggu yang mendorong emas turun.
Rencana kenaikan pajak impor baja dan almunium Trump membuat arus berbalik, Dolar AS melemah dan harga emas beringsung naik. Alhasil pada penutupan perdagangan hari kamis (01/03/2018), harga emas untuk pengiriman April di Comex NYMEX naik $ 0.90 atau 0.06% menjadi $ 1,318.60 per troy ounce. (Lukman Hqeem)