Dolar AS melemah terkait indikator ekonomi yang lebih dingin pada minggu lalu.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Dolar AS diperdagangkan menguat pada perdagangan di hari Selasa (07/05), dimana ia berhasil menguat atas sebagian besar lawan-lawannya. Indeks Dolar berada di 97,704, atau naik 0,2%.

Aussie menguat setelah bank sentral Australia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga saat ini. Dalam perdagangan AUDUSD , naik setelah RBA mempertahankan suku bunga tidak berubah. Bank sentral telah mempertahankan suku bunga utamanya sebesar 1,5% sejak Agustus 2016.

Para pengambil kebijakan di RBA mengecewakan pasar yang tengah mencari penurunan suku bunga segera. Meskipun bank sentral mempertahankan penurunan suku bunga di masa depan, pasar menyoroti perkembangan di pasar tenaga kerja. Dolar Australia naik 0,2% ke 0,7007.

Yen Jepang dalam perdagangan USDJPY, adalah mata uang utama berkinerja terbaik versus dolar, diperdagangkan pada 110,26 ¥, naik 0,4%. Yen menemukan permintaan yang kuat karena investor mencari aset surgawi karena jatuhnya bursa saham AS. Indek Dow Jones turun lebih dari 400 poin, Indek S&P 500 turun 1,8%, sedangkan Indek Nasdaq turun 2,1%.

Dalam perdagangan lainnya, Euro sedikit lebih rendah pada $ 1,1176 sementara Poundsterling Inggris turun 0,3% ke $ 1,3061.

Sementara itu, Lira Turki jatuh ke level terendah 7-bulan di tengah kekacauan politik lebih lanjut. Dalam perdagangan USDTRY, Lira jatuh sebanyak 1,5%, menuju level psikologis 6,20 versus greenback, yang merupakan level terendah sejak Oktober 2018. Ketidakstabilan politik memunculkan kekhawatiran investor setelah Dewan Pemilihan Turki memutuskan untuk membatalkan dan menjalankan kembali pemilihan walikota Istanbul. Hasil pemilihan walikota Istanbul ditolak oleh Partai AK pimpinan Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki saat ini yang kalah tipis dari partai oposisi , CHP. Erdogan menyerukan dilakukannya pemilihan ulang. (Lukman Hqeem)