ESANDAR, Jakarta – Pada perdagangan mata uang menunjukkan keperkasaan Dolar AS. Setelah menembus di bawah level 1.16 pada awal sesi AS, EURUSD tidak dapat menemukan peluang untuk pemulihan dan memperpanjang kerugiannya.
Kenaikan semakin luas setelah greenback memperoleh dorongan dari komentar pejabat pemerintah Trump. Ia menyarankan Presiden Donald Trump untuk mundur dari pembatasan investasi asing di perusahaan teknologi Amerika dan perang tarif impor China.
Poundsterling turun dalam perdagangan GBPUSD untuk hari kedua berturut-turut oleh pukulan Dolar AS. Meski indikator ekonomi Inggri baik, dimana angka penjualan ritel tumbuh, tercepat dalam kurun waktu sembilan bulan di bulan Juni, berdasarkan survei CBI yang dirilis pada hari Rabu.
GBPUSD tetap rentan di tengah kurangnya kemajuan signifikan dalam pembicaraan Brexit dan ketidakpastian politik di sekitar pemerintahaan Teresa May. Sementara nada hawkish baru-baru ini dari Bank of England membawa potensi untuk membatasi sisi negatifnya.
Ausie sempat naik di atas level 0.74 sebelum kehilangan kekuatan dan di bawah tekanan jual pada paruh kedua di perdagangan. Penguatan greenback oleh data optimis dari AS dan meredanya kekhawatiran Perang Dagang AS dengan actor utara ekonomi di seluruh dunia.
Pada perdagangan USDJPY telah mencapai di 110.48 level sebagai level puncak harian dalam enam hari terakhir. Penguatan ini mencatat kenaikan harian kedua secara berturut-turut.
Sementara dalam perdagangan komoditi emas, penguatan Dolar AS memberikan pukulan keras terhadap logam mulia. Emas gagal menembus level resistensi di $ 1260 dan berbalik turun, menyentuh level terendah baru bulanan dan tahunan di $ 1251.90 per troy ons. Tekanan bearish bakal berlanjut karena greenback tetap kuat. Indek Dolar AS di atas 94.70. Harga Emas berjangka turun $ 4 atau 0.33% menjadi $ 1,255.90 per troy ounce. (Lukman Hqeem)