ESANDAR, Jakarta – Dolar AS makin kokoh dalam perdagangan akhir minggu kemarin. Indikator ekonomi terkini menunjukkan kondisi ekonomi AS yang terus membaik.
Pada perdagangan hari Jumat (08/12/2017), Dolar AS diperdagangkan pada level tertinggi dalam dua dan setengah minggu terhadap mata uang utama. Dorongan kenaikan berasal dari data pekerjaan AS yang positif. Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa sektor non pertanian telah menyerap tenaga kerja sebesar 228 ribu pekerjaan di bulan November, mengalahkan ekspektasi untuk kenaikan 195 ribu.
Meski demikian, terdapat indikator ekonomi lainnya yang mengecewakan. Dalam laporan awalnya, University of Michigan (UoM) mengatakan bahwa indeks sentimen konsumen turun ke 96,8 di bulan Desember dari 98,5 di bulan sebelumnya, mengecewakan ekspektasi untuk peningkatan menjadi 99,0. Para pelaku pasar mengabaikan indikator ini dan lebih memilih menitik beratkan pada data nonfarm payroll.
Tingkat pengangguran bertahan 4,1% bulan lalu, sejalan dengan ekspektasi. Namun, laporan tersebut juga menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata per jam naik sebesar 0,2% di bulan November, namun di bawah perkiraan untuk kenaikan 0,3%.
Sebelumnya greenback telah mendapat kekuatan setelah Kongres AS pada hari Kamis mengeluarkan undang-undang untuk sementara mendanai pemerintah federal sampai 22 Desember, sebelum batas waktu Jumat tengah malam lalu dan memberi harapan bahwa reformasi pajak AS yang sangat diantisipasi juga akan terwujud sebelum akhir tahun ini.
Pada hari Rabu, anggota parlemen dari Senate sepakat untuk berbicara dengan para kolega mereka di House mengenai sebuah undang-undang perpajakan yang besar, menandakan bahwa para anggota parlemen AS dapat menyetujui sebuah RUU final menjelang batas waktu 22 Desember.
Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) melaporkan bahwa produksi manufaktur naik secara tak terduga sebesar 0,1% di bulan Oktober, sementara produksi industri tetap tak berubah. Poundsterling pada awalnya menguat setelah Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan bahwa “kemajuan yang cukup” yang telah dicapai pada tahap pertama perundingan Brexit dan bahwa diskusi antara Inggris dan Uni Eropa sekarang dapat beralih ke masalah perdagangan.
Poundsterling kemudian tertekan diakhir perdagangan oleh penguatan Dolar AS akibat sentiment domestik AS. Poundsterling diperdagangankan turun 0,62% saat berakhir di $1,3390 dan Euro bertahan stabil, dengan berakhir di $1,1765 atau turun tipis 0,07%.
Pada perdagangan lainnya, USDJPY naik 0,36% dengan penutupan di ¥113,47, sementara USDCHF turun 0,15% saat ditutup di Fr 0,9927. Sementara AUDUSD berakhir turun 0,05% di $0,7513 dan NZDUSD naik 0,13% menjadi $0,6840. (Lukman Hqeem)