Indeks dolar AS (DXY) telah berubah sangat fluktuatif setelah dibuka karena investor telah mengalihkan fokus mereka kepada data Nonfarm Payrolls (NFP) AS. Indek Dolar AS telah menyerah di level support kritis 111,00 karena dorongan risk-off memudar dan investor kembali menyalurkan dana mereka ke aset berisiko – risk on.
Sementara yield Obligasi AS telah turun tajam meskipun ada keyakinan dapat melonjak kembali atas sikap hawkish yang masih diharapkan oleh Federal Reserve (Fed). Yield Obligasi AS 10-tahun telah turun secara dramatis di bawah 7,40%. Sesuai CME Fedwatch Tools, dengan kemungkinan sebesar 67,8% adalah mendukung kenaikan suku bunga sebesar 75 bps. Ini merupakan kenaikan secara agresif yang keempat berturut-turut oleh Federal Reserve dalam pertemuan kebijakan moneter yang dijadwalkan pada minggu pertama bulan November nanti.
Pada hari Rabu (05/10/2022), DXY menunjukkan penurunan yang kuat setelah menyeret ke dekat 110,00. Kenaikan DXY terjadi setelah mendapat dorongan dari data IMP Layanan ISM AS yang optimis dan angka Perubahan Ketenagakerjaan Pemrosesan Data Otomatis (ADP). PMI Non-Manufaktur mendarat di 56,7, lebih tinggi dari ekspektasi 56,0. Juga, gaji telah meningkat menjadi 208k vs. harapan 200k.
Perhatian pasar selanjutnya akan di fokuskan pada data NFP AS yang dapat memberikan gambaran status lapangan pekerjaan secara jelas. Mengacu pada isyarat dari data Ketenagakerjaan ADP AS menunjukkan bahwa angka Nonfarm Payrolls (NFP) AS akan tetap optimis. Sesuai ekspektasi, ekonomi AS telah menambahkan 250 ribu pekerjaan di pasar tenaga kerja terhadap proyeksi sebelumnya 315 ribu. Tingkat Pengangguran terlihat tidak berubah di 3,7%. Selain itu, data Penghasilan Per Jam Rata-Rata akan menjadi pusat perhatian. Indeks biaya tenaga kerja diperkirakan turun menjadi 5,1%, 10 bps lebih rendah dari rilis sebelumnya.