Dolar AS menguat atas mata uang lainnya, meski akhirnya terbatasi oleh sentimen domestik.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Dolar AS menguat di awal perdagangan sesi Eropa di hari Rabu (06/05/2020), dimana berhati-hati mengingat sejumlah peristiwa yang sangat riskan, termasuk pertemuan bank sentral dan data pengangguran utama AS, pada akhir pekan ini.

Pada 13 : 40 WIB, Indeks Dolar AS, berada di 99,925, naik 0,2%, sementara perdagangan EURUSD turun 0,2% menjadi 1,0822. GBPUSD beringsut lebih rendah ke 1,2432 dan USDJPY turun 0,2% menjadi 106,39.

Euro nampak tertekan oleh aksi penjualan, sehingga jatuh ke level terendah dalam satu minggu di $ 1,0817, setelah keputusan pengadilan tertinggi Jerman untuk memberi waktu Bank Sentral Eropa selama tiga bulan untuk membenarkan pembelian di bawah program pembelian obligasi pada hari Selasa kemarin.

Pasar melihat keputusan ini memberikan batasan bagi ECB dimasa depan ditengah kurangnya kerja sama fiskal di zona euro.

Disisi lain data ekonomi Jerman terkini menunjukkan angka pesanan pabrikan merosot 15,6% pada bulan Maret, penurunan bulanan ini merupakan yang terbesar sejak reunifikasi Jerman pada 1990. Hasil ini menjadi bukti bahwa coronavirus memangkas permintaan domestik dan asing untuk barang-barang dari ekonomi terbesar Eropa.

Poundsterling melemah menjelang pertemuan Bank of England di hari Kamis. Bank sentral Inggris telah mengumumkan berbagai langkah sejak awal krisis coronavirus, termasuk pemotongan suku bunga untuk mencatat terendah dan meningkatkan program pelonggaran kuantitatif menjadi £ 645 miliar.

Dengan pemikiran ini, stimulus baru kemungkinan tidak akan diluncurkan pada hari Kamis, tetapi pasar valuta asing akan mewaspadai proyeksi makroekonomi yang diperbarui dan komentar mengenai kemungkinan peningkatan lebih lanjut dalam program QE di telepon, terutama karena data ekonomi yang masuk terlihat sangat lemah.

Kemudian dalam sesi tersebut terlihat rilis laporan ketenagakerjaan sektor swasta ADP untuk bulan April, ukuran penuh pertama dari bulan yang dihabiskan negara tersebut untuk pembatasan penguncian, menjelang non-farm payrolls hari Jumat. Ini harus memberi kesan tentang kenaikan pengangguran A.S. selama bulan tersebut dan apakah langkah dukungan pemerintah seperti Program Perlindungan Paycheck yang menargetkan perusahaan kecil dan menengah memiliki efek positif terhadap PHK.