ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Seoul, Korea Selatan merosot lebih dari 2 % dalam perdagangan Senin (08/07/2019) untuk mencapai titik terendah dalam masa perdagangan lebih dari sebulan. Dorongan turun bersumber dari data pekerjaan AS yang kuat sehingga mengaburkan kembali harapan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve. Won Korea sendiri turun tajam terhadap dolar AS dalam perdagangan mata uang.
Setelah dibuka melemah, mengikuti penurunan di Wall Street akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) akhirnya ditutup turun 46,42 poin, atau 2,2 persen, ke 2.064,17, terendah sejak 31 Mei, ketika angka yang sesuai adalah 2.041,74. Volume perdagangan moderat pada 507 juta lembar saham senilai 4,27 triliun won (US $ 3,91 miliar), dengan jumlah yang kalah melebihi laba 839 hingga 44.
Sentimen pasar dibasahi oleh data ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan yang meredupkan harapan penurunan suku bunga curam di ekonomi terbesar dunia bulan ini, yang juga menyebabkan greenback menguat terhadap mata uang utama.
Keputusan Jepang untuk membatasi ekspor bahan-bahan utama yang digunakan dalam industri semikonduktor Korea Selatan, berimbas pada saham teknologi lokal. Pembatasan ini menimbulkan ketidak pastian di pasar dan membuat para investor turun ke sela-sela setelah pemerintah Korea memangkas prospek pertumbuhan ekonomi tahun ini pekan lalu, mengutip ekspor dan investasi yang lesu.
Sejumlah saham unggulan mengalami penurunan. Saham Samsung Electronics turun 2,74 % menjadi berakhir pada 44.400 won, dan SK hynix, turun 1,46 % menjadi 67.400 won. Naver, operator portal Internet top negara itu, merosot 2,07 % menjadi 118.500 won. Saham produsen mobil juga diperdagangkan di area negatif, dimana saham Hyundai Motor turun 2,12 % menjadi 138.500 won, dan afiliasi yang lebih kecil Kia Motors jatuh 0,35 % menjadi 43.250 won.
Mata uang lokal ditutup pada 1.182,0 won terhadap dolar AS, turun 11,6 won dari penutupan sesi sebelumnya, menandai level terendah dalam 20 sesi. Penurunan tajam won sejalan dengan lonjakan Dolar AS terhadap mata uang utama lainnya.
Harga obligasi, yang bergerak terbalik untuk menghasilkan, ditutup lebih tinggi. Imbal hasil pada obligasi Treasury tiga-tahun turun 0,1 basis poin menjadi 1,422 % dan pengembalian obligasi pemerintah lima-tahun turun 0,2 basis poin menjadi 1,450 %. (Lukman Hqeem)