Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Pabrikan Amerika Serikat mulai merasakan beban pandemi coronavirus menjelang akhir Maret ketika pesanan dan pekerjaan baru turun ke level terendah sejak akhir Great Recession pada 2007-2009, demikian sebuah survei baru yang disebutkan para eksekutif.

Institute for Supply Management mengatakan indeks manufaktur turun menjadi 49,1% bulan lalu dari 50,1%. Angka di bawah 50% menunjukkan lebih banyak perusahaan yang berkontraksi bukannya berkembang. Ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan indeks akan turun menjadi 44%, tetapi survei itu selesai sebelum bagian luas ekonomi AS ditutup.

Indeks tersebut dipastikan akan tenggelam bulan depan, meskipun beberapa industri kemungkinan akan bertahan dengan baik karena peningkatan permintaan untuk produk-produk seperti kertas toilet, pembersih dan barang-barang konsumsi lainnya dalam pasokan pendek.

Jumlah pesanan baru untuk barang-barang manufaktur merosot pada bulan Maret. Indeks pesanan baru ISM turun 7,6 poin menjadi 42,2% – level terendah sejak akhir Resesi Hebat 2007-2009. Produksi dan ketenagakerjaan juga menurun, dengan ketenagakerjaan juga merosot ke level terendah 11-tahun.

Indeks ISM disusun dari survei eksekutif yang memesan bahan baku dan pasokan lainnya untuk perusahaan mereka. Indeks tersebut cenderung naik atau turun seiring dengan kesehatan ekonomi. “COVID-19 telah menyebabkan penurunan 30% dalam produktivitas di pabrik kami,” kata seorang eksekutif di produsen mesin.

Secara garis besar ada upaya untuk menahan epidemi koronavirus dengan mematikan sebagian besar perekonomian telah membanting hampir setiap perusahaan, termasuk produsen. Beberapa harus ditutup, yang lain tidak bisa mendapatkan persediaan yang diperlukan dan yang lain mengalami penurunan permintaan.

Beberapa produsen seperti yang memproduksi makanan, obat-obatan, peralatan keselamatan, dan perlengkapan rumah bernasib lebih baik, dalam beberapa kasus bahkan mengalami peningkatan penjualan. “Kami mengalami rekor jumlah pesanan karena COVID-19,” kata seorang eksekutif senior di sebuah perusahaan yang membuat makanan dan minuman.

Tetapi mereka sedikit dan jarang. Berita itu hanya akan bertambah buruk dalam jangka pendek.  “Judulnya terlihat tidak terlalu buruk, tetapi detailnya jauh lebih buruk. Pesanan baru dan indeks ketenagakerjaan keduanya jatuh ke level terendah sejak 2009, ”kata Ian Shepherdson, kepala ekonom di Pantheon Macroeconomics.

Paska pengumuman ini indek Dow Jones dan S&P 500 jatuh karena investor masih tetap khawatir tentang penyakit COVID-19.