Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas naik pada perdagangan hari Kamis (02/04/2020) karena lompatan besar di klaim pengangguran AS untuk pertama kalinya. Hal ini mendorong harga menetap lebih tinggi untuk pertama kalinya dalam lima sesi terakhir.

Titik besar data A.S. minggu ini adalah laporan ketenagakerjaan bulanan A.S. yang dirilis pada hari Jumat, yang biasanya merupakan titik data paling penting dalam bulan ini. Sayangnya kali ini tidak, alih-alih dianggap paling penting. Justru data klaim pengangguran mingguan yang dirilis kemarin adalah yang paling besar dampaknya.

Data kemarin menunjukkan jumlah klaim pengangguran naik 6,6 juta untuk pertama kalinya. Padahal semenjak sebelum wabah Corona, kenaikan klaim terbesar yang pernah ada adalah kurang dari 700.000. Data ini setidaknya mengkonfirmasi bahwa ekonomi A.S. telah lumpuh parah oleh wabah itu.

Laporan penggajian dan pengangguran dari Departemen Tenaga Kerja AS akan dipublikasikan pada hari Jumat tetapi kemungkinan tidak akan mencerminkan lonjakan pengangguran pada bulan Maret karena sebagian besar data dikumpulkan pada paruh pertama bulan sebelum banyak penutupan bisnis terjadi untuk memerangi virus coronavirus. wabah.

Ledakan klaim pengangguran ini mendorong permintaan emas naik tajam dan membuat harga di bursa berjangka untuk kontrak bulan Juni di Comex berakhir naik $ 46,30, atau 2,9%, di $ 1,637.70 per troy ons, menyusul kerugian untuk kontrak selama empat sesi terakhir berturut-turut. Itu menandai kenaikan persentase satu hari terbesar untuk kontrak paling aktif sejak 24 Maret, menurut data FactSet.

Lazimnya, penguatan dolar AS akan menahan harga emas karena logam diperdagangkan dalam dolar, tetapi itu tidak terjadi dalam perdagangan selama dua hari terakhir. Dalam transaksi di hari Kamis saat emas berjangka naik, indeks Dolar AS juga naik 0,7%.

Penguatan emas ini menunjukkan tidak adanya sinyal arah harga yang jelas karena emas bergerak dan merespon serangkaian fundamental yang beragam. Para investor khawatir dengan kemungkinan bahwa bank sentral akan mengurangi pembelian mereka, sementara industri perhiasan juga diperkirakan akan mengurangi permintaan jika harga tetap tinggi.

Namun para dealer tetap memburu emas, mereka mengkhawatirkan kondisi ekonomi yang tidak menentu ini walaupun mereka juga tidak yakin bahwa permintaan investasi akan tumbuh cukup untuk mengimbangi kerugian ini. Pun demikian, aliran likuiditas yang besar dari bank sentral bisa membuat harga emas setidaknya memiliki peluang naik lebih lanjut dalam beberapa bulan ke depan.