Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Indeks saham berjangka AS anjlok dalam pergerakan elektronik di hari Senin (04/11/2024)karena mengantisipasi pemilihan presiden yang ketat dan pertemuan Federal Reserve di akhir minggu membuat investor enggan terhadap aset yang didorong risiko. Indeks berjangka stabil setelah Wall Street jatuh dari rekor tertinggi minggu lalu, menyusul serangkaian data ekonomi yang kuat, terutama inflasi, dan laba yang lumayan dari sektor teknologi.

Indeks berjangka S&P 500 turun 0,1% menjadi 5.750,25 poin, sementara indeks berjangka Nasdaq 100 turun 0,3% menjadi 20.105,0 poin pada pukul 05.19 WIB. Indeks berjangka Dow Jones turun 0,2% menjadi 42.108,0 poin.

Investor sebagian besar gelisah sebelum pemilihan presiden pada hari Selasa, dimana jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan Donald Trump dan Kamala Harris bersiap untuk persaingan yang ketat. Kenaikan dolar dan imbal hasil Treasury baru-baru ini menunjukkan beberapa investor memposisikan diri untuk kemenangan Trump, yang diharapkan akan menghasilkan kebijakan yang lebih inflasioner.

Namun jajak pendapat menunjukkan persaingan masih terlalu ketat untuk diprediksi, dengan ketidakpastian atas Presiden berikutnya kemungkinan akan membebani pasar yang didorong risiko dalam waktu dekat.

Fokus minggu ini juga tertuju pada pertemuan The Fed, dengan bank sentral yang secara luas diharapkan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin setelah pemangkasan 50 bps pada bulan September.

Pasar akan mencermati komentar apa pun dari The Fed tentang rencananya untuk pemangkasan suku bunga di masa mendatang, terutama mengingat data terbaru yang menunjukkan ketahanan dalam ekonomi AS dan kekakuan dalam inflasi, yang meredam prospek suku bunga yang lebih rendah. Namun Ketua The Fed Jerome Powell tidak mungkin berkomitmen pada kecepatan pelonggaran moneter yang ditetapkan, mengingat bank sentral sejauh ini mempertahankan pendekatan kebijakan yang didorong oleh data.

Pertemuan tersebut terjadi setelah data penggajian nonpertanian pada hari Jumat menunjukkan pertumbuhan pekerjaan melambat tajam pada bulan Oktober, dengan revisi ke bawah dalam pembacaan selama dua bulan terakhir menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja sedang mendingin.

Indeks Wall Street mengalami kerugian dari minggu lalu setelah serangkaian pendapatan yang beragam dari saham teknologi kelas berat. Sejumlah emiten yang sudah melakukan paparan pendapatan untuk kuartal September sebagian besar mengalahkan ekspektasi, prospek yang lumayan dari beberapa perusahaan besar termasuk Microsoft Corporation dan Apple Inc, bersama dengan ekspektasi belanja modal yang lebih tinggi, membebani saham teknologi utama.

Indeks Wall Street sedikit terbebas dari data penggajian yang lebih lemah dari yang diharapkan pada hari Jumat. Namun, indeks tersebut turun antara 1% dan 3% selama seminggu terakhir. S&P 500 naik 0,4% menjadi 5.728,8 poin pada hari Jumat, sementara NASDAQ naik 0,8% menjadi 18.239,92 poin. Dow Jones naik 0,7% menjadi 42.052,19 poin.

Musim laporan keuangan masih berlanjut dalam minggu ini, dimana pasar menantikan laporan dari Palantir Technologies Inc, Vertex Pharmaceuticals Inc dan Diamondback Energy Inc yang akan dirilis pada hari Senin.