Bursa saham Asia

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Bursa saham Asia naik dalam perdagangan hari Senin (25/11/2019) ditengah keyakinan pasar bahwa AS – China mendekati kesepakatan perdagangan. Indek Nikkei 225 Jepang naik hampir 1%, Indek Kospi Korea Selatan, naik 1,2% dan indek Hang Seng Hong Kong melonjak 1,8%.

Sejumlah saham menarik perhatian pasar diantaranya SoftBank yang naik di perdagangan bursa Tokyo, bersama dengan Honda dan Nintendo, sedangkan saham Rakuten jatuh. Di Hng Kong, perusahaan asuransi AIA Group melonjak, bersama dengan perusahaan properti seperti Wharf Real Estate dan Country Garden. Sedangkan saham Samsung menguat di Korea Selatan.

Dalam perdagangan diakhir pekan, bursa saham AS berakhir naik. Dimana Indek S&P 500 naik 0,2% menjadi 3.110,29. Indek Dow Jones naik 0,4% menjadi 27.875,62 dan Indek Nasdaq naik 0,2% menjadi 8.519,88.

Para investor mengamati situasi di Hong Kong, di mana kandidat pro-demokrasi memenangkan mayoritas kursi dalam pemilihan dewan distrik lokal selama akhir pekan. Setelah hampir enam bulan dilanda protes kekerasan, hasil pemilu Hong Kong ini merupakan tantangan lain bagi pemerintah Kepala Eksekutif Carrie Lam. Hasilnya mungkin tidak ramah bagi pasar karena akan menantang kepemimpinan Carrie Lam dan memunculkan ketidakpastian politik. Tapi itu juga bisa menandai titik balik dalam menghentikan bentrokan kekerasan disana.

Pasar di seluruh dunia memang bergejolak pada pekan lalu di tengah ketidakpastian tentang apakah AS dan China dapat segera menghentikan sengketa perdagangan mereka, atau setidaknya menghentikannya agar tidak meningkat. Tarif baru AS akan mencapai 15 Desember pada banyak barang buatan China di daftar belanja liburan, seperti ponsel cerdas dan laptop. Tarif yang diberlakukan telah merusak sektor manufaktur di seluruh dunia, dan para pelaku bisnis telah menahan pengeluaran mengingat semua ketidakpastian tentang di mana aturan perdagangan global akan berakhir.

Presiden Donald Trump mengatakan pekan lalu bahwa kesepakatan antara ekonomi terbesar di dunia itu “berpotensi sangat dekat” setelah Presiden Cina Xi Jinping mengatakan Beijing bekerja untuk “berusaha untuk tidak melakukan perang dagang,” tetapi tetap akan melawan jika perlu. Awal positif ini diharapkan datang dengan komentar perdagangan dari Presiden Donald Trump pekan lalu meskipun investor tetap merenungkan masalah perdagangan AS-China yang mungkin tidak membuat kemajuan nyata pada akhir tahun. (Lukman Hqeem)