ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS ditutup naik dan berusaha keluar dari zona bearish. Kenaikan kali ini memanfaatkan momentum hasil perundingan AS – China di Beijing yang berakhir kemarin.
Disisi lain, risalah hasil pertemuan Komisi Pasar Bebas Federal yang dipublikasikan menunjukkan sinyalemen bahwa The Fed juga akan menaikkan suku bunga dengan leih hati-hati kedepannya. Sebelumnya, kekhawatiran atas perdagangan dan kenaikan suku bunga, dan kekhawatiran bahwa pertumbuhan global surut dengan AS berada di ambang resesi, yang menghancurkan kepercayaan investor, dan mendorong pasar saham turun dari puncak musim gugur. Namun, kegelisahan seputar masalah-masalah itu telah mereda dan kini Dow Jones siap keluar dari zona koreksi.
Indek Dow Jones ditutup naik di atas 23.971,42, Indek S&P 500 juga naik ke 2.586,21. Dow Jones telah naik 9,57% dari level terendah 24 Desember dan S&P 500 telah naik 9,95% dari rendahnya di malam Natal, ketika bursa saham tercatat mengalami perdagangan terburuk dimalam Natal.
Sementara itu, Indek Nasdaq naik 12,3% dari titik nadir malam Natal, tetapi indeks itu tetap tepat di wilayah pasar beruang, biasanya didefinisikan sebagai penurunan setidaknya 20% dari puncak pasar bull. Indeks perlu naik 7,7 poin persentase lagi untuk keluar dari pasar beruang, yang masuk pada 21 Desember.
Wall Street, kini menghadapi kekhawatiran baru terkait penutupan sebagian operasional pemerintah federal AS, yang memasuki hari ke-19, dan sudah terpanjang kedua dalam 40 tahun.
Pada perdagangan di bursa saham Asia, indek Hangseng memperpanjang kenaikannya dalam empat sesi berturut-turut untuk kembali ke level diatas 26000 seiring antisipasi pasar terhadap pembicaraan perdagangan AS-Cina. Indeks Hangseng naik 2.3%.
Bursa saham Tokyo mencatat kenaikan dalam tiga sesi berturut-turut seiring para investor yang tetap berharap terhadap kesepakatan dagang AS-Cina guna mengurangi ketegangan antara kedua negara ekonomi terbesar dunia tersebut. Indeks Nikkei ditutup naik 1.10%. Kenaikan pasar baru-baru ini dipimpin oleh aksi beli kembali dan bukan pembelian baru terhadap sejumlah saham-saham blue chip.
Bursa saham Korea Selatan menguat didukung sentimen positif dari negosiasi perdagangan antara AS dan Cina. Indeks Kospi ditutup naik 2.15%. Kenaikan ini terjadi sehari setelah jatuhnya saham sektor elektronik akibat penurunan laba kuartal keempat mereka.