Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Pasar saham merosot di Asia pada hari Senin (07/07/2025) di tengah kebingungan karena pejabat AS mengisyaratkan penundaan tarif tetapi gagal memberikan banyak perincian tentang perubahan tersebut, sementara harga minyak merosot karena OPEC+ membuka keran pasokan lebih dari yang diharapkan.

Amerika Serikat hampir menyelesaikan beberapa perjanjian perdagangan dalam beberapa hari mendatang dan akan memberi tahu negara-negara lain tentang tarif yang lebih tinggi paling lambat 9 Juli, kata Presiden Donald Trump pada hari Minggu, dengan tarif yang lebih tinggi akan berlaku pada tanggal 1 Agustus.

“Presiden Trump akan mengirim surat kepada beberapa mitra dagang kami yang mengatakan bahwa jika Anda tidak melanjutkannya, maka pada tanggal 1 Agustus Anda akan kembali ke tingkat tarif 2 April,” kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent kepada CNN.

Trump pada bulan April mengumumkan tarif dasar 10% pada sebagian besar negara dan tarif “timbal balik” yang lebih tinggi berkisar hingga 50%, dengan batas waktu awal Rabu ini. Namun, ia juga mengatakan pungutan dapat berkisar dari “mungkin 60% atau 70%”, dan mengancam 10% tambahan pada negara-negara yang menyelaraskan diri dengan “kebijakan Anti-Amerika” dari kelompok BRICS yaitu Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok.

Dengan sangat sedikit kesepakatan perdagangan yang telah dilakukan, diyakini tanggal tersebut akan diundur. Pun demikian, sejauh ini masih belum jelas apakah batas waktu baru tersebut berlaku untuk semua mitra dagang atau hanya beberapa.

Eskalasi baru dalam ketegangan perdagangan ini terjadi pada saat mitra dagang utama, termasuk UE, India, dan Jepang, diyakini berada pada tahap penting negosiasi bilateral. Jika tarif timbal balik diterapkan dalam bentuk aslinya atau bahkan diperluas, hal itu akan mengintensifkan risiko penurunan terhadap pertumbuhan AS dan meningkatkan risiko kenaikan terhadap inflasi.

Investor sudah agak terbiasa dengan ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan AS dan reaksi pasar awal bersifat hati-hati.

Indek S&P 500 dan Nasdaq keduanya turun 0,3% sementara FTSE futures turun 0,2% dan DAX futures tetap stabil. Indek Nikkei Jepang turun 0,5%, sementara Indek MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,6%, setelah bursa saham unggulan Cina 3 turun 0,5%.