ESANDAR, Jakarta – Bursa saham mendapat sentiment positif dari sejumlah kemajuan ekonomi AS serta potensi kenaikan pendapatan emiten dari reformasi kebijakan Presiden Trump.
Salah satu kebijakan Trump yang bersahabat dengan kalangan bisnis, adalah pemangkasan pajak. Semenjak Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS, Indek Dow Jones mampu naik sebesar 29%. Indek S&P 500 naik 22% dan Nasdaq naik 31%.
Bursa Saham AS berakhir naik tipis pada perdagangan Rabu (08/11/2017). Beberapa emiten masih sanggup merayap naik. Ditengah sikap menunggu investor atas nasib reformasi perpajakan AS. Disisi lain, pasar juga memantau lawatan Presiden Trump ke Asia terkait pernyataan atau sikap kepada Korea Utara.
Indek Dow Jones berakhir naik 6.13 poin atau kurang dari 0.1%, ke 23,563.36. Sejumlah saham unggulan masih mampu naik, seperti Johnson & Johnson, Goldman Sachs Group Inc. dan Wal-Mart Stores. Indek S&P 500 ditutup naik 3.74 poin atau 0.1%, ke 2,594.38 didukung kenaikan sektor konsumen dan teknologi. Sementara indek saham Nasdaq melejit 21.34 poin atau naik 0.3%, ke 6,789.12.
Pasar sejauh ini memang berada dalam lingkungan yang positif. Ketiga indek saham ini mencatat kenaikan ke posisi tertingginya sepanjang masa, pada hari yang sama, untuk ke 27 kalinya ditahun 2017 ini. Bagi Indek Dow Jones, mereka membukukan posisi puncak sebanyak 59di tahun ini, Indek S&p 500 ke 53 dan ke 64 bagi Indek Nasdaq.
Kenaikan tipis yang terjadi diperdagangan hari Rabu kemarin, mengindikasikan upaya pasar untuk mendinginkan suasana. Kenaikan yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir ini banyak ditopang angka-angka yang mengalahkan perkiraan sebelumnya. Pasar mengkhawatirkan ledakan yang membuntuti pasar, jika gelembung ini tidak menemukan jalan keluarnya. Pijakan yang solid bagi kenaikan pasar diperlukan. Setidaknya iklim yang lebih baik dengan visi jangka panjang. Bagi pasar, dalam jangka panjang tersebut angka penjualan bahan-bahan yang tahan lama diharapkan cukup besar mengingat ini lebih stabil bagi aktifitas ekonomi dibandingkan angka-angka penjualan sektor teknologi.
Sementara dari Eropa dikabarkan bahwa Bursa Saham Eropa ditutup terkoreksi tipis. Harga emas ditutup naik dimana Indek Dolar AS bergerak datar saja.
Dari daratan Asia, dikabarkan bahwa bursa saham Jepang berakhir dengan catatan bervariasi karena meningkatnya ketegangan antara anggota OPEC Arab Saudi dan Iran membantu memacu permintaan yen. Indeks Nikkei tergelincir 23.78 poin atau 0.10 persen menjadi berakhir pada 22,913.82. Sementara saham eksportir ditutup sebagian besar lebih tinggi, dengan Canon, Toyota Motor, Panasonic dan Sony naik 2-3 persen. Imbal hasil obligasi yang terjatuh membuat bank dan perusahaan asuransi di bawah tekanan jual. Mitsubishi UFJ Financial turun 0.9 persen sedangkan T & D Holdings berakhir turun di atas 2 persen.
Bursa saham Korea Selatan indeks Kospi naik tipis 0.27 persen menjadi berakhir di 2,552.4 setelah perdagangan datar di awal hari. Keuntungan pada saham blue chip mengimbangi kerugian di sektor keuangan dan mobil dan saham manufaktur, Samsung Electronics berakhir 1.18 persen lebih tinggi, SK Hynix naik 0.97 persen dan Posco ditutup turun 2.31 persen.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0.3 persen di 28,906 pada akhir perdagangan, setelah data pemerintah menunjukkan bahwa ekspor China naik 6.9 persen, sedikit di bawah perkiraan ekonom untuk kenaikan sebesar 7.1 persen. Impor melonjak 17.2 persen dari tahun lalu untuk mengalahkan perkiraan, menyebabkan surplus perdagangan sebesar $ 38.2 miliar untuk bulan tersebut. (Lukman Hqeem)