Harga emas terkoreksi dengan penguatan Dolar AS kembali.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga emas dalam perdagangan hari Rabu berakhir naik. Mencapai ke posisi tertingginya dalam masa hampir tiga minggu ini.

Sentimen kenaikan harga emas adalah terkoreksinya indek Dolar AS paska mencapai posisi tertinggi dalam beberapa bulan.  Melemahnya Dolar AS yang muncul, membuat harga emas melanjutkan kenaikan harga sejal awal sesi perdagangan.  Indek Dolar AS terkoreksi kurang dari 0,1% ke level 94.898.

Ditengah minimnya sentimen ekonomi, harga emas juga menguat dengan pijakan kondisi geopolitik yang tidak pasti. Situasi di Arab Saudi dimana sejumlah keluarga kerajaan, menteri dan pejabat pemerintah ditangkap dalam operasi anti korupsi yang dilancarkan Putra Mahkota, Mohammad Bin Salman. Kondisi ini dikhawatirkan memicu ketidak stabilan politik bahkan menjadi sebuah peperangan baru. Jika memburuk hingga berperang, harga emas bisa naik setidaknya sebesar $25 per ons lagi.

Harga emas juga menguat akibat stabilnya kembali imbal hasil Obligasi AS. Sejak awal minggu ini, imbal hasil obligasi AS mengalami penurunan. Jatuhnya imbal hasil obligasi ini seiring dengan lawatan Presiden AS ke Asia. Dalam lawatannya kali ini, masalah Korea Utara memang menjadi salah satu topic pembicaraan yang utama. Kondisi ini memberikan ketidak pastian dipasar uang.

Pergerakan harga emas selanjutnya, bisa mengarah ke area “‘risk-off” dan atau juga “dollar selloff”. Jelasnya, beberapa investor diperkirakan akan melakukannya. Jika tidak, tentu menjadi sebuah pertanyaan terbuka alasan tetap menempatkan sejumlah investasi pada asset yang tidak memiliki imbal hasil bunga. Lebih-leih investasi emas fisik, tentu membutuhkan biaya penyimpanan. Lebih parah lagim kini investasi ini terhantam dengan popularitas mata uang kripto yang melejit.

Setidaknya, yang dibutuhkan emas adalah menemukan harga pijakan yang kuat saat ini. Jika bisa bertahan, akan membuktikan pada investor, potensi beli yang terbuka. Sebaliknya, jika komoditi ini tidak menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang berarti, sekedar melakukan konsolidasi harga maka akan berpeluang jatuh kembali. Dari semuanya, setidaknya saat ini harga emas masih menyimpan peluang naik.

Pada perdagangan berjangka, harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Desember berakhir naik $7.90, atau sebesar 0.6%, ke $1,283.70 per ons. Ini merupakan harga termahalnya sejak 19 Oktober. Meskipun kecil, hari ini harga emas berpeluang untuk melanjutkan pergerakan naik ke resistance tersebut selama support-support kuat di 1279,55 dan 1276,45 tetap bertahan. (Lukman Hqeem)