ESANDAR, Jakarta – Garis tren kenaikan kini telah memintas jalur penurunan di bursa saham AS. Indek Dow Jones pada akhir pekan kemarin mencetak kenaikan terpanjangnya sejak November kemarin. Indek ini bahkan mengukir prestasi kenaikan sebesar diatas 2% dalam sepekan terakhir.
Dengan pola yang serupa, bila diperhatikan pada pergerakan grafik indek S&P 500 dan Nasdaq maka akan dijumpai hal-hal seperti turunnya garis tersebut sangat signifikan terlebih pasar bergerak dibawah garis penurunan ini. Pola pergerakan di grafik juga menunjukkan formasi segtiga terbalik. Jika garis grafik tersebut menjadi lebih krusial, akan menjadi indikasi yang potensial bagi kenaikan lebih lanjut.
Dalam grafik tersebut digambarkan adanya formasi tiga dasaran, yang identik dengan adanya suatu dukungan yang kuat bagi adanya koreksi tambahan. Formasi tiga dasaran tersebut sekaligus menunjukkan adanya pola posisi tertinggi yang makin merendah. Meskipun ini dianggap positif, namun indek kekuatan relatifnya menunjukkan tanda-tanda posisi tinggi yang lebih rendah sebelum reli kenaikan lebih lanjut, dan ini merupakan hal yang positif.
Sayangnya reli ini berlangsung dalam Volume perdagangan yang masih kecil. Ini menjadi sentiment yang kurang baik. Pasar sejauh ini telah mencoba bangkit selekasnya. Ada beberepa kemungkinan pasar akan berbalik menguat dalam jangka pendek.
Bursa Saham AS berakhir lebih tinggi, dimana indek Dow Jones memposting kenaikan beruntun terpanjang sejak akhir tahun lalu. Beberapa laporan ekonomi tentang inflasi mampu menghalangi Wall Street dari kenaikan lebih tinggai karena dianggap berisiko. Meskipun pernyataan Presiden Donald Trump tentang perubahan kebijakan perawatan kesehatan secara singkat telah mendorong indek naik.
Indek Dow Jones naik 91,64 poin, atau 0,4%, menjadi 24.831,17, kenaikan ketujuh berturut-turut – terpanjang sejak 8 November 2017. Indek S & P 500 naik 4,65 poin, atau 0,2%, ke 2,727.72, dengan kenaikan di saham layanan kesehatan, naik 1,5%, dan telekomunikasi, naik 2,1%, menghasilkan pengembalian terbaik dari benchmark pasar luas 11 sektor. Indek Nasdaq tertinggal di belakang rekan-rekannya, berakhir pada level impas untuk sesi, turun 2,09 poin, atau turun kurang dari 0,1%, di 7,402.88, dan mengakhiri kenaikan multiday dari lima kenaikan berurutan yang mewakili rangkaian kemenangan terbaiknya sejak Februari. Untuk minggu ini, Indek Dow Jones naik 2,3%, S&P 500 naik 2,4% dan Nasdaq naik 2,7%.
Secara keseluruhan, saham membukukan keuntungan solid karena pembeli merasa didukung oleh pendapatan perusahaan yang solid, dan pengurangan suku bunga obligasi pemerintah dan dolar, kedua faktor yang dapat mendorong investor untuk menjual saham di tengah tekanan dari tingkat yang meningkat pesat dan penguatan mata uang, yang dapat angin sakal untuk negara yang berbisnis di luar negeri, membuat produk dan layanan relatif lebih mahal bagi pembeli asing yang menggunakan unit moneter yang lebih lemah. (Lukman Hqeem)