Harga Emas Terangkat oleh pernyataan Donald Trump

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Emas berjangka berakhir turun harganya pada perdagangan hari Jumat (11/05). Meski dalam catatan mingguan, tetap lebih tinggi dari seminggu yang lalu. Indek dolar AS melemah sehingga memberikan beberapa dukungan terhadap harga logam mulia untuk menguat.

Harga Emas untuk kontrak pengiriman bulan Juni turun $ 1,60, atau 0,1%, untuk menetap di $ 1,320.70 per troy ons. Kontrak tersebut ditutup pada Kamis di $ 1,322.30 per ons – menandai penutupan tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 27 April. Berjangka melihat kenaikan sekitar 0,5% untuk minggu ini, yang menandai kenaikan mingguan pertama dalam waktu sekitar satu bulan.

Logam Mulia mempertahankan kenaikan moderatnya setelah sebuah laporan menunjukkan kenaikan tajam harga impor untuk bulan April, memberikan sedikit dorongan langsung aksi beli kembali dari argumen kenaikan risiko inflasi yang menggantung di atas keputusan suku bunga The Federal Reserve.

Indek Dolar AS disatu sisi, turun 0,2% menjadi 92,50. Penurunan ini mengancam terjadinya penurunan indeks dalam skala mingguan ke penurunan pertamanya dalam waktu sekitar satu bulan. Indeks berada di jalur untuk penurunan mingguan sekitar 0,1%. Melemahnya dolar AS membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih menarik bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Melihat perdagangan saat ini, harga Emas masih terjebak dalam pergerakan mirroring dengan dolar AS. Kenaikan harga logam mulia di minggu ini telah menempatkannya mendekati level tertinggi 8 bulan dalam satuan perdagangan dengan euro dan poundsterling Inggris. Bahkan mencapai posisi tertinggi 2 tahun dalam satuan perdagangan dengan Aussie.  Hal ini akan mendorong lebih banyak pasokan, baik dari penambang non-AS maupun dari investor ritel di Barat, yang terus kepemilikan koin dan emas batangan kecil dari pasar.

Angka pembelian emas oleh Cina dan India mungkin akan meleset dari harapan dalam waktu dekat ini, namun demikian pembelian oleh institusi keuangan bisa menutupinya. Permintaan mereka tumbuh dan menggerakkan harga emas beringsut naik. Penurunan ekspektasi kenaikan suku bunga secara global memperkuat dukungan kepada investor untuk melakukan aksi lindung nilai.

Dolar telah didorong baru-baru ini di tengah kesenjangan yang diharapkan antara tingkat suku bunga AS yang lebih tinggi dan tingkat perbandingan untuk kelompok ekonomi lainnya. Terlebih lagi, inflasi dapat menjadi tema campuran untuk emas. Sebagai penggerak suku bunga yang lebih tinggi, tanda-tanda inflasi dapat menyeret pada logam yang tidak menghasilkan karena para investor mencari aset alternatif. Pada saat yang sama, peran tradisional emas sebagai lindung nilai inflasi dapat mendorong beberapa investor.

Setidaknya saat ini harga emas mencoba untuk bertahan di area dasar dan terus menguji level resistensinya. Pergerakan ke area $ 1,325 – 35 akan menjadi tantangan sebelum penguatan lebih lanjut. (Lukman Hqeem)