Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Bursa saham Hong Kong naik pada perdagangan di hari Rabu (23/11/2022) setelah mengalami penurunan beruntun selama 5 hari terakhir. Kenaikan terjadi mengikuti hasil perdagangan di lantai bursa saham AS semalam. Sementara bursa saham China justru tergelincir karena melonjaknya kasus COVID-19.

Indeks CSI 300 China turun 0,36%, sedangkan Indek Shanghai turun tipis 0,19%. Indek Hang Seng Hong Kong naik 0,42%.

Bursa saham Asia memang sebagian besar mengalami kenaikan, meskipun kasus COVID-19 meningkat di Cina daratan sehingga membuat investor tidak yakin tentang pembukaan kembali ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Sebagaimana dilaporkan China, terdapat 29.157 kasus baru hingga 22 November vs 28.127 di hari sebelumnya. Beijing terpaksa menutup taman dan museum pada hari Selasa dan Shanghai memperketat aturan bagi orang yang memasuki kota tersebut, saat pihak berwenang tengah bergulat dengan lonjakan infeksi.

Sentimen pasar sedikit mendingin setelah reli yang kuat di paruh pertama November yang condong ke sisi positif, didorong oleh poros kebijakan COVID-19 dan memperlambat kenaikan suku bunga AS, meskipun sering terjadi wabah COVID di China baru-baru ini. Yi Huiman, ketua Komisi Pengaturan Sekuritas China, mengatakan pada hari Senin bahwa China akan mencari cara untuk membangun pasar modal dengan “karakteristik China” sehingga sumber daya pasar dapat dialokasikan lebih efektif.

Kondisi likuiditas di pasar uang antar bank China semakin melemah pada hari Selasa, karena pasokan tunai jauh melampaui permintaan. Bank Komunikasi China setuju untuk memberikan 100 miliar yuan dalam jalur kredit ke China Vanke.

BUMN ini menjadi yang terbaik di A-shares, sehingga membuat sektor sektor infrastruktur melonjak 1,4% dan sektor bank naik 0,6. Sektor layanan kesehatan dan Pendidikan masing-masing turun 2,7% dan 2,8%, membebani perdagangan di pasar.

Saham Alibaba di bursa Hong Kong melonjak 3% setelah Reuters melaporkan otoritas China siap untuk mengenakan denda lebih dari $1 miliar pada afiliasinya, Ant Group, menyiapkan panggung untuk mengakhiri perombakan peraturan perusahaan fintech selama dua tahun. Saham Hang Seng Tech naik 0,82%.