ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia berakhir naik dalam perdagangan awal minggu ini, Senin (18/03). Para investor menunggu tanda-tanda AS dan China bisa membuat kemajuan dalam negosiasi tentang penyelesaian perang perdagangan antara mereka.
Sebuah laporan akhir pekan lalu mengatakan KTT yang diusulkan antara Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk menandatangani perjanjian yang mengakhiri perang perdagangan dapat didorong kembali ke bulan Juni karena kesepakatan itu memakan waktu lebih lama dari yang semula diharapkan untuk diselesaikan.
Indek Hang Seng naik 1%, Indek Nikkei naik 0,6% dan Indek Kospi naik 0,2%.
Kongres China pada hari Jumat mengesahkan undang-undang investasi yang bertujuan untuk menangani keluhan, terutama dari A.S., bahwa sistem China dicurangi terhadap perusahaan asing. AS mengklaim China memaksa perusahaan untuk berbagi teknologi untuk melakukan bisnis di negara tersebut.
Tidak adanya gangguan besar dalam perundingan telah meredakan ketegangan, tetapi itu bisa berubah.
Sejauh ini, kekhawatiran akan perang perdagangan AS-China adalah faktor utama yang mendorong penurunan pertumbuhan global. Sementara komentar dari kedua belah pihak positif, ada beberapa detail di mana negosiasi berada. Sayangnya, jika terjadi penundaan sekali lagi dapat memicu kecemasan di pasar.
Wall Street berakhir pekan dengan catatan optimis, dimana Indek S&P 500 naik 0,5% pada hari Jumat (15/03) menjadi 2.822,48, tertinggi baru untuk tahun ini. Indek Dow Jones naik 0,5% menjadi 25.848,87. Indek Nasdaq naik 0,8 %, menjadi 7.688,53. Sepanjang tahun ini, bursa saham A.S. telah menunjukkan kinerja yang kuat, dimana semua indeks utama memperoleh setidaknya 10%.
Para pialang juga yakin bahwa The Federal Reserve akan menunda tindakan apa pun yang dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi. Bank sentral, yang mengisyaratkan pada Januari bahwa pihaknya akan menghentikan kenaikan suku bunganya di tengah perlambatan pertumbuhan global dan inflasi yang lemah, mengadakan pertemuan pembuat kebijakan minggu ini.
Dalam perdagangan mata uang, Dolar AS masih mampu naik. Pasangan USDJPY, naik menjadi 111,54 yen Jepang dari 111,48 yen pada Jumat. EURUSD, menguat menjadi $ 1,1343 dari $ 1,1326.
Sementara dalam perdagangan komoditi, harga minyak mentah AS tergelincir 12 sen menjadi $ 58,40 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Harga tergelincir 0,2 % sepanjang minggu lalu di harga $ 58,52 per barel. Sementara harga minyak mentah Brent naik 3 % menjadi $ 67,19 per barel.
Sejumlah saham yang menarik adalah Rakuten, SoftBank dan Nintendo semuanya naik di perdagangan Tokyo. Perusahaan teknologi Tencent dan Sunny Optical menguat di bursa Hong Kong, sementara Samsung jatuh di Korea Selatan. (Lukman Hqeem)