Bursa saham Asia menguat pada perdagangan di hari Kamis (28/07/2022) setelah Federal Reserve AS mengumumkan kenaikan suku bunga 75 basis poin, seperti yang diperkirakan secara luas, selain itu mengindikasikan bahwa mereka akan siap untuk memperlambat laju kenaikan di masa depan. The Fed mengatakan kebijakan akan ditetapkan pertemuan demi pertemuan di tengah tanda-tanda perlambatan ekonomi AS.
Kenaikan indek tetap agak dibatasi menjelang perdagangan sesi AS dibuka dimana indek saham berjangka menunjukkan bahwa kenaikan saat ini bisa terhenti ketika Wall Street dibuka kembali di kemudian hari.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan dia pikir AS. saat ini tidak dalam resesi, tetapi para ekonom mengatakan PDB mungkin telah berkontraksi pada periode April hingga Juni. Resesi teknis didefinisikan sebagai dua kuartal berturut-turut dari kontraksi PDB.
Bursa saham China naik jelang dilakukan pembicaraan antara Presiden AS Joe Biden via telepon dengan pemimpin China Xi Jinping. Indek Shanghai naik tipis 0,2 persen menjadi 3.282,58, sementara Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup 0,2 persen lebih rendah pada 20.622,68 karena otoritas moneter di Hong Kong menaikkan biaya pinjaman sebesar 75 basis poin untuk bulan kedua berturut-turut.
Bursa saham Jepang menambah kenaikan moderat, tetapi sisi atas terbatas di tengah kekhawatiran atas prospek perusahaan domestik dan penguatan yen akibat dampak dari keputusan Fed. Indeks Nikkei 225 ditutup 0,4 persen lebih tinggi pada 27.815,48, setelah melewati angka 28.000 untuk pertama kalinya sejak 10 Juni. Indeks Topix yang lebih luas tergelincir 0,2 persen menjadi 1.948,85.
Produsen mobil Mitsubishi Motors melonjak 10,9 persen setelah hasil kuartal pertama yang kuat, sementara Nitto Denko turun 2,3 persen untuk memperpanjang kerugian untuk sesi keempat berturut-turut.
Bursa saham Seoul naik untuk sesi keempat berturut-turut mencapai level tertinggi enam minggu karena pesan yang kurang hawkish dari yang ditakuti dari Ketua Fed Jerome Powell. Indek Kospi berakhir naik 0,8 persen pada 2.435,27, penutupan tertinggi sejak 17 Juni, sementara won Korea melihat hari terbaiknya dalam dua bulan.
Samsung Electronics menyerahkan beberapa keuntungan awal untuk mengakhiri sedikit perubahan setelah peringatan melemahnya permintaan untuk ponsel dan PC.