Bursa saham Seoul diwarnai aksi jual sejak awal sesi perdagangan.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia beragam pergerakannya pada perdagangan Kamis ini. Sentimen turun dari hasil risalah FOMC The Federal Reserve berbaur dengan kekhawatiran akan sentiment Perang Dagang. Kabar terkini, pemerintah Presiden Donald Trump membebani tariff baru hingga 25% pada impor otomotif.

Indek Nikkei Jepang, turun lebih dari 1% dalam perdagangan di tengah hari ini, memperpanjang kerugian hari Rabu kemarin. Saham-saham produsen mobil memimpin kerugian. Saham Toyota Motor Corp. Honda Motor Co dan Nissan Motor Co. semuanya turun sekitar 2%.

Indek bursa saham Seoul, KOSPI juga menurun, karena saham Hyundai Motor Co. turun hampir 2% dan Kia Motors Corp turun sekitar 4%. Sementara indek bursa saham Hong Kong, Hang Seng dan Shanghai Cina daratan diredam, dengan Indeks Hang Seng dan Shanghai, kurang lebih datar. Bursa saham Taiwan sendiri sedikit naik.

Pada Rabu malam, Departemen Perdagangan AS mengatakan sedang menyelidiki apakah perlu tarif baru yang lebih curam terhadap impor mobil, berdasarkan alasan keamanan nasional. “Ada bukti yang menunjukkan bahwa, selama beberapa dekade, impor dari luar negeri telah mengikis industri otomotif domestik kita,” kata Sekretaris Perdagangan Wilbur Ross dalam sebuah pernyataan.

Investor sudah gelisah setelah Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa dia tidak senang dengan pembicaraan perdagangan antara AS dan Cina terlebih dengan kabar lain bahwa KTT dibulan Juni dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kemungkinan ditunda. Kabar ini datang berselang dengan laporan bahwa AS sedang mempertimbangkan untuk memotong tariff baja dan impor aluminium dari Uni Eropa sebesar 10%.

Bursa Saham sedikit diyakinkan oleh komentar dari The Federal Reserve yang menyarankan bahwa hal itu tidak akan terburu-buru membuat kenaikan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan. (Lukman Hqeem)