Harga emas naik tipis ditengah ketidakpastian pasar

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga Emas berakhir lebih rendah pada hari Rabu (23/05), bertahan di atas penutupan terendah tahun ini. Data manufaktur AS membantu mengangkat dolar AS dan investor mempertimbangkan kekhawatiran atas nasib negosiasi nuklir dengan Korea Utara.

Meski menurun, harga logam mulia ini kemudian naik tipis dalam perdagangan elektronik setelah rilis menit dari pertemuan Mei Federal Reserve. Untuk kontrak pengiriman bulan Juni, harga emas ditutup turun $ 2,40, atau 0,2%, untuk menetap di $ 1,289.60 per ounce. Penyelesaian itu hanya di atas $ 1,289.40 selesai dari 17 Mei, yang merupakan terendah sepanjang tahun sejauh ini. Secara intraday, harga menyentuh level terendah tahun ini $ 1,281.20 pada hari Senin.

Kini harga emas diperdagangkan naik di $1,294 per troy ons, karena risalah rapat kebijakan moneter Fed Fed datang seperti yang diharapkan. Dalam risalah tersebut mengkonfirmasi rencana untuk menaikkan suku bunga pada bulan Juni. Pedagang melihat bahwa suku bunga federal akan dinaikkan pada bulan Juni dengan keyakinan sebesar 90%.

Data ekonomi yang dirilis Rabu pagi cukup optimis, menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur AS naik pada bulan Mei. Layanan IMI markit flash PMI naik menjadi 55,7 di bulan Mei dari 54,6 pada bulan April, sementara IHS Markit flash manufacturing PMI naik hingga 56,6 pada bulan Mei dari 56,5 sebulan sebelumnya. Penjualan rumah baru AS pada bulan April, sementara itu, mencapai 662.000, turun 1,5% dari Maret, meskipun 11,6% lebih tinggi dari tahun lalu. Terhadap latar belakang itu, Indek Dolar AS naik 0,6%. Sementara imbal hasil obligasi AS 10T, turun 5,1 basis poin menjadi 3,012%.

Kenaikan harga emas lebih lanjut masih terbuka dengan catatan harga emas bisa menembus level krusial di $1300. Untuk bisa melakukannya, setidaknya Dolar AS harus berhenti dahulu dari penguatannya saat ini, begitu juga dengan pasar saham. Investor harus tetap waspada akan kemungkinan koreksi harga emas, mengingat sejauh ini belum ada kepastian apakah harga saat ini sudah merupakan harga terendah di tahun ini. Indikasi teknis belum menampakkan tanda-tanda dasarnya. (Lukman Hqeem)