ESANDAR, Jakarta – Transaksi di sejumlah bursa saham belum kembali normal meski hari Rabu (27/12/2017) semua pasar saham Asia beroperasi normal. Perdagangan minggu ini yang pendek nampaknya memberikan imbas lesunya perdagangan. Alhasil sejumlah perdagangan di lantai bursa-bursa di Asia beragam arahnya. Indek Nikkei dan Hang Seng berubah tipis sementara indek Kospi turun 0.4 %.
Meski tipis, bursa saham Jepang naik, sebaliknya bursa Korea Selatan menurun oleh jatuhnya sektor industri. Hasil perdagangan bursa saham AS sebelumnya tidak memberikan banyak arahan. Terkoreksinya sejumlah saham sektor teknologi, paska jatuhnya saham Apple Inc., tidak berimbas jauh di Asia. Sementara itu, saham-saham Cina daratan juga berubah tipis. Sebuah laporan menunjukkan keuntungan tipis yang didapat sektor industry pada bulan lalu.
Data ekonomi yang dinanti pasar adalah indek kepercayaan konsumen AS dan data angka perdagangan AS. Pasar juga menanti kabar dari Parlemen Italia mengenai Pemilu 2018 ini.
Pada perdagangan mata uang, USDJPY berubah tipis di 113.28 per dollar. EURUSD di $1.1859. GBPUSD di $1.3373. dan AUDUSD di 77.30 Sen AS. Sementara mata uang kripto, Bitcoin menguat kembali setelah terkoreksi. Bitcoin diperdagangkan diatas $15,000 setelah jatuh selama liburan dari harga tertingginya di $19,000, yang tercetak pada 18 Desember lalu.
Sementara itu, harga minyak mentah kembali menyentuh harga termahalnya sejak 2015. Ledakan pipa di Libya menimbulkan kekhawatiran munculnya ganguan suplai minyak mentah di Timur Tengah dan Eropa. Harga minyak mentah WTI turun 0.2 % ke $59.71 per barel. Harga emas $1,282.02 per ons, setelah naik diperdagangan Selasa. (Lukman Hqeem)