Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Bursa saham Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan di hari Kamis (08/08/2019) berakhir di dekat level terbaik sepanjang sesi perdagangan hari itu. Hasil ini membantu indeks S&P 500 dan Nasdaq berubah positif dalam catatan perdagangan sepekan ini. Pasalnya, pasar sempat gelisah atas potensi bentrokan perdagangan dan mata uang antara Beijing dan Washington sehingga memberi jalan bagi sikap serakah.

Kebijakan Beijing yang mematok Yuan lebih kuat dari perkiraan pasar menimbulkan kelegaan dan harapan bahwa Yuan tidak menjadi senyata China dalam konflik dagang dengan AS. Pemerintah China menetapkan yuan pada level terlemah sejak 2008 tetapi sedikit lebih tinggi dari yang ditakutkan, membantu menstabilkan pasar yang telah pingsan karena kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global.

Indek Dow Jones naik 371,12 poin, atau 1,4% menjadi 26.378,19, indeks S&P 500 naik 54,11 poin, atau 1,9%, ditutup pada 2.938,72, dipimpin oleh kenaikan di sektor energi naik 2,9% dan teknologi informasi naik 2,4%. Sementara itu, Indek Nasdaq naik 176,33 poin menjadi berakhir pada 8.039,16, naik 2,2%. Keuntungan mewakili hari terbaik untuk tiga indeks utama sejak 4 Juni. Untuk minggu ini, Nasdaq berada di jalur untuk kenaikan mingguan 0,4% dan S&P 500 diatur untuk mengakhiri minggu 0,2% lebih tinggi. Dow turun 0,4% sejauh minggu ini. Ketiga tolok ukur jatuh sekitar 3% pada hari Senin.

Pasar masih fokus pada perbaikan mata uang di China karena sengketa tarif AS- China telah bergeser menjadi potensi bentrokan mata uang diantara mereka. Namun kekhawatiran akan hasil terburuk setidaknya untuk sementara dimadamkan pada hari Kamis setelah People’s Bank of China menetapkan USDCNY dengan tingkat referensi 0,0255% pada 7,0039 terhadap satu dolar AS.

Meskipun itu adalah titik terlemah untuk mata uang terhadap dolar sejak 21 April 2008, itu lebih tinggi daripada yang ditakutkan pasar. PBOC memungkinkan yuan berfluktuasi hingga 2% lebih tinggi atau lebih rendah dari level itu.

Melemahnya yuan di bawah 7 pada hari Senin, secara luas dipandang sebagai garis di pasir untuk pasar dan Beijing, membuat pasar global jatuh di tengah kekhawatiran itu adalah langkah pertama dalam perang mata uang. Kelemahan Yuan telah dipandang oleh beberapa pihak sebagai taktik oleh Tiongkok untuk memerangi bentrokan perdagangan sepanjang tahun antara AS dan China.

Meskipun dalam perdagangan di hari Rabu ada upaya bangkit kembali untuk ekuitas, banyak investor masih gelisah atas kemungkinan uji pergerakan ke posisis terendah minggu ini. Pergerakan roller coaster kemarin memberikan bukti lebih lanjut bahwa volatilitas sangat telah kembali di pasar, dan sementara tren jangka pendek di kedua ekuitas dan yield Treasury mulai stabil sedikit, tren tetap tajam lebih rendah dan tidak perlu banyak untuk mengubah kedua tren kembali ke downside untuk menguji ulang posisi terendah baru-baru ini.

Survei sentimen menunjukkan perkembangan besar dalam pesimisme investor, meskipun studi jangka panjang masih menunjukkan kepuasan lebih daripada ketakutan. Imbal hasil obligasi yang rendah dan kegugupan pasar saham mendukung penguatan harga emas pada sisi lainnya.

Sementara itu data ekspor China naik 3,3% pada Juli dari tahun sebelumnya, lebih baik dari ekspektasi penurunan 1,0%, angka ini juga lebih baik setelah turun 1,0% bulan lalu.

Volatilitas dalam mata uang dalam beberapa hari terakhir juga mendorong penurunan tajam dalam imbal hasil utang pemerintah. Imbal hasil obligasi AS tenor 10-tahun naik 3,5 basis poin menjadi 1,710%, dibandingkan sebelumnya di 1,675% pada hari Rabu, ini sekaligus menandai hasil terendah sejak 3 Oktober 2016.

Secara terpisah, sebuah laporan tentang jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran A.S. pada awal Agustus turun kembali mendekati posisi terendah resesi 2008, menandakan pasar tenaga kerja tetap kuat. Klaim pengangguran awal, cara kasar untuk mengukur PHK, turun 8.000 menjadi 209.000 yang disesuaikan secara musiman dalam tujuh hari 3 Agustus, pemerintah mengatakan Kamis.

Sementara itu, data persediaan grosir di AS tidak berubah pada bulan Juni, kata pemerintah Kamis. Penjualan tergelincir 0,3% di bulan ini. Rasio persediaan terhadap penjualan juga tidak berubah pada 1,36, mewakili jumlah bulan yang dibutuhkan untuk menjual semua persediaan yang ada. Satu tahun yang lalu, rasio persediaan-ke-penjualan jauh lebih rendah di 1,26. (Lukman Hqeem)