ESANDAR, Jakarta – Bursa Saham AS ditutup menguat pada hari Kamis (10/05). Sejumlah saham naik dalam reli yang meluas sehingga memberi indek Dow Jones kemenangan beruntun terpanjang sejak Februari.
Saham teknologi memimpin kenaikan hari itu, memperpanjang tren bulan ini. Tapi Wall Street juga didukung oleh data ekonomi terbaru, yang menyarankan ekonomi sehat, tetapi tidak tumbuh begitu cepat sehingga berisiko terlalu panas.
Indek Dow Jones naik 196,99 poin, atau 0,8%, menjadi 24.739,53. Rata-rata saham unggulan membukukan sesi positif keenam, yang merupakan rentang terpanjang dalam lebih dari dua bulan. Indek S&P 500 naik 25,28 poin, atau 0,9%, ke 2,723.07 dengan 11 sektor utama ditutup lebih tinggi, dan empat di antaranya naik setidaknya 1%. Indek Nasdaq naik 65,07 poin atau 0,9% menjadi 7.404,97. Indeks saham sektor teknologi ditutup lebih tinggi untuk sesi kelima beruntun, beruntun terpanjang sejak Februari.
Data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan adalah dorongan terbaru untuk sentimen positif di Wall Street. Indeks harga konsumen naik 0,2% pada bulan April, sementara CPI inti, yang menghapus makanan dan energi, naik 0,1%. Data tampaknya meredakan kekhawatiran bahwa inflasi kembali ke pasar secara besar-besaran.
Secara terpisah, jumlah orang yang mengajukan permohonan tunjangan pengangguran AS pertama kali pada awal Mei mencapai 211.000 untuk minggu kedua berturut-turut, mendekati terendah 49 tahun.
Kenaikan kepercayaan di kalangan investor dapat dilihat dari penurunan volatilitas yang stabil. Indeks Volatilitas Cboe telah jatuh untuk lima sesi terakhir, menyentuh level terendahnya sejak akhir Januari lalu.
Dengan kenaikan sebesar 125 poin, Indek S&P 500 selama satu minggu mencatat kinerja perdagangan yang cukup bagus. Penurunan volatilitas dan momentum telah meningkat akhir-akhir ini. Melihat sektor teknologi, yang naik 7,7% pada bulan Mei, mampu meraup keuntungan yang hampir dua kali lebih curam dibandingkan grup lainnya.
Pelaku pasar juga harus tetap waspada. Pasalnya, sektor ini telah memimpin pasar dalam waktu yang panjang. Sehingga akan sulit untuk mendapatkan keluasan pasar agar bisa melihat sinyal yang lebih positif. Perlu partisipasi yang lebih luas, dan lebih banyak volume perdagangan pada hari-hari positif. Sampai hal tersebut terjadi, maka fase konsolidasi bisa dikatakanb telah berakhir.
Pada perdagangan lainnya, bursa saham Asia ditutup naik, sementara bursa saham Eropa diperdagangkan beragam. Indeks FTSE 100 Inggris naik sedikit setelah Komite Kebijakan Moneter Bank of England memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga saat ini. Pengumuman ini dilakukan pada hari Kamis Agung, “Super Thursday” – ketika risalah rapat dan laporan inflasi kuartalan dirilis pada saat yang sama .
Sementara di pasar komoditi, keputusan Amerika Serikat untuk meninggalkan kesepakatan nuklir dengan Iran dan memberlakukan kembali sanksi kepada negeri itu telah memicu reli harga minyak pada hari Rabu.
Di hari Kamis, harga minyak berjangka bangkit kembali dari kelemahan sebelumnya untuk ditutup sedikit lebih tinggi. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 22 sen, atau 0,3%, ke harga di $ 71,36 per barel, tertinggi dalam 3 1/2 tahun.
Indek Dolar menurun terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya, hal ini juga menjadi pendorong kenaikan harga emas sebesar 0,6%.(Lukman Hqeem)