Bursa Saham AS S&P 500 masuk fase koreksi

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS ditutup dengan kenaikan, mencatatkan rekor kenaikan beruntun bagi Indek Dow Jones dalam sepekan perdagangan. Investor memusatkan perhatian pada sejumlah laporan pendapatan emiten yang cukup solid.

Keyakinan pelaku pasar akan kondisi ekonomi AS yang lebih baik mendorong kenaikan bursa sejauh ini. Sementara tercapai kesepakatan antara Presiden Donald Trump dan Partai Demokrat di Kongres untuk mengakhiri penutupan layanan pemerintah AS.

Indek Dow Jones naik 183,96 poin, atau 0,8%, berakhir pada 24.737,20. Dalam catatan sepekan, indek unggulan ini naik 0,1%, memperpanjang kenaikan untuk minggu kelima berturut-turut. Indek S&P 500 naik 22,43 poin, atau 0,9% menjadi 2.664,76, turun 0,2% pada minggu ini. Indek Nasdaq naik 91,40 poin, atau 1,3%, menjadi 7.164,86, untuk kenaikan mingguan 0,1%.


Trump dan para pemimpin Demokrat di Konggres mencapai kesepakatan yang mengejutkan untuk mengakhiri shutdown. Pemerintahan akan kembali dibuka sampai 15 Februari, dan saat ini mengakhiri penutupan parsial 35 hari. Para anggota parlemen terus memperdebatkan pendanaan untuk perpanjangan dinding perbatasan di bagian selatan AS.

Sementara Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kesepakatan itu akan memastikan pencairan cepat pembayaran kembali kepada pekerja federal, menghilangkan salah satu kekhawatiran utama yang dimiliki investor tentang dampak penutupan pada perekonomian. Saham menunjukkan sedikit reaksi terhadap pengumuman tersebut, mempertahankan kenaikan menjelang penutupan perdagangan.

Kenaikan indek saham juga didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mengambil sikap yang jauh lebih dovish di 2019 ini daripada yang diperkirakan sebelumnya. Sebagaimana dilansir dari The Wall Street Journal bahwa para pejabat The Fed dekat dengan keputusan untuk mengakhiri penyusutan neraca bank sentral lebih awal.

Sementara itu, bank sentral China mengatakan bahwa mereka akan merilis tambahan $ 37 miliar dalam bentuk tunai tambahan kepada bank-bank yang bertujuan merangsang pertumbuhan dan menciptakan fasilitas pertukaran obligasi yang menurut bank akan membantu meningkatkan pinjaman di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Kinerja kuat pasar saham Jumat, dan sepanjang bulan Januari, menunjukkan bahwa “sistem ekonomi lebih penting daripada sistem politik. Kebuntuan perdagangan AS – China akan meningkatkan volatilitas jangka pendek. Investor optimis bahwa itu demi kepentingan semua pihak yang terlibat untuk mencapai kesepakatan yang mengurangi ketegangan.

Sejumlah saham yang perlu mendapat perhatian antara lain adalah Intel Corp yang dalam perdagangan kemarin turun 5,5% setelah mematahkan peringkat dengan serangkaian laba teknologi yang optimis minggu ini, mencatat kehilangan pendapatan dan prospek yang lemah. Starbucks Corp, sahamnya naik 3,6% setelah melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan dan optimisme manajemen akan prospek bisnis di Cina.

Pada perdagangan lainnya, bursa saham Eropa dan Asia juga berakhir naik didorong oleh kenaikan saham-saham sektor Industri. Indek Hang Seng naik 1,4%. Indek Eropa naik 0,6%.
Harga minyak mentah dan emas naik, bahkan harga emas melampaui level psikologisnya di $ 1.300 per troy ons, untuk pertama kalinya sejak Juni dan Indek Dolar AS turun 0,9%. (Lukman Hqeem)