ESANDAR, Jakarta – Indek bursa saham A.S. membukukan sesi perdagangan terburuk mereka pada hari terakhir menjelang malam Natal sepanjang sejarahnya. Dalam perdagangan Senin (24/12) Indek S&P 500 berada di ambang penurunan 20% dari puncak baru-baru ini yang umumnya dianggap sebagai pasar beruang.
Indek Dow Jones selesai 653,17 poin, atau 2,9%, lebih rendah pada 21.0792,20, menandai penutupan terendah sejak 7 September 2017, sedangkan indeks S&P 500 turun 65,52 poin, atau 2,7%, menjadi 2.351,10, merupakan yang terendah sejak 21 April 2017. Indek Nasdaq diperdagangkan turun 140.08 poin, atau 2.2%, berakhir di 6.192.92, menandai penutupan terendah sejak 10 Juli 2017.
Ketiga indeks telah jatuh untuk empat sesi berturut-turut. Nasdaq telah tergelincir 8,7% pada waktu itu, sementara Dow Jones telah kehilangan 8% dan S&P 7,7%. Ketiganya berada di jalur untuk penurunan bulanan terburuk sejak Oktober 2008, selama jantung krisis keuangan 2008-09. Minggu lalu adalah minggu perdagangan terburuk sejak krisis keuangan 2008.
Nasdaq secara resmi memasuki wilayah bearish pada hari Jumat, dan sekarang telah anjlok 23,6% dari rekor penutupan 29 Agustus silam. S&P juga telah merosot 19,8% dari rekor penutupan 20 September, dan Dow telah turun 18,8% dari penutupan pada 3 Oktober.
Sumber kecemasan baru adalah cuitan dari Menteri Keuangan Steven Mnuchin bahwa ia telah berbicara dengan CEO dari enam bank terbesar di negara itu. Pembicaraan tersebut dilakukan untuk menilai kesehatan sistem perbankan saat ini. Sayangnya, hal ini justru menimbulkan beberapa pertanyaan tentang likuiditas di antara lembaga-lembaga itu. Akibatnya muncul kekhawatiran baru yang sebelumnya tidak ada.
Pejabat departemen keuangan bersikeras bahwa pembicaraan ke eksekutif bank tersebut hanyalah pemeriksaan rutin belaka.
Mnuchin pada hari Senin mengadakan telepon dengan para pempimpin kelompok kerja pasar keuangan. Menurut Mnuchin yang tengah berlibur di Cabo San Lucas, Meksiko, hal itu untuk membahas upaya koordinasi untuk memastikan operasi pasar normal.
Meskipun demikian, cuita itu membayangi setiap impuls positif dari Kementerian Perdagangan China yang menyatakan bahwa “kemajuan baru” telah dicapai dalam diskusi perdagangan “tingkat wakil menteri” dengan AS dalam sebuah telekonferensi Jumat, South China Morning Post melaporkan pada hari Minggu.
Sementara itu, penasihat Gedung Putih pada akhir pekan berusaha meredakan kekhawatiran investor setelah Presiden Donald Trump mencuitkan wacana memecat Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell di tengah kemarahan atas kenaikan suku bunga Fed baru-baru ini. Mick Mulvaney, kepala staf presiden, mengatakan kepada ABC pada hari Minggu bahwa Trump “sekarang menyadari” ia tidak dapat mengeluarkan Powell, sementara Mnuchin menyatakan pada hari Sabtu bahwa presiden tidak menyarankan untuk memecat Powell.
Kabar lain adalah ditutupnya operasional pemerintah federal untuk ketiga kalinya tahun ini ketika anggota parlemen di Washington terus bertengkar mengenai pendanaan yang diusulkan Trump. Penutupan layanan ini bisa berlangsung hingga 2019, ketika Kongres baru kembali dari liburan. (Lukman Hqeem)