Harga emas terkoreksi oleh kembalinya kepercayaan Investor pada aset yang lebih beresiko. (Lukman Hqeem)

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa komoditi emas berakhir lebih rendah diakhir pekan kemarin. Harga emas mundur dari level tertingginya karena naiknya kembali bursa saham AS dan global di tengah setelah merosot selama dua hari sebelumnya. Investor percaya diri dan melakukan risk appetite.


Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Desember turun $ 5,60, atau hampir 0,5%, menetap di harga $ 1,222 per troy ons, sehari setelah penutupan tertinggi logam mulia sejak 1 Agustus silam. Dalam sepekan, harga emas naik 1,4%. Ini merupakan kenaikan mingguan kedua berturut-turut.


Kenaikan harga emas, selama sepekan kemarin didorong oleh sentiment beragam. Aksi Risk Aversion yang dilakukan oleh Investor untuk mencari aset surgawi memanfaatkan momentum singkat dari jatuhnya bursa saham global. Pulihnya kembali pasar dalam hari-hari mendatang, akan kembali menjadi sentiment negatif bagi harga logam mulia. Terbukti saat akhir pekan kemarin, dimana bursa saham AS menguat kembali paska penurunan sebelumnya, membuat harga emas berakhir di area negatif.


Fluktuasi pasar saham baru-baru ini didukung oleh kekhawatiran atas naik cepatnyanya bunga Obligasi AS bertepatan dengan pelemahan dolar AS. Hal ini menghilangkan angin sakal harga logam mulia yang menerpa sebelumnya. Logam mulia cenderung menguat ketika dolar melemah karena aset menjadi relatif lebih menarik bagi pembeli yang menggunakan unit mata uang selain dolar. Pada hari Jumat (12/10), Indek Dolar AS, naik 0,2% pada 95,246, diperdagangkan sekitar 0,4% masih lebih rendah selama sepekan.


Dalam proyeksi jangka pendek sekalipun, harga emas masih susah untuk bisa menguat kembali. Sentimen negatif yang kuat masih didominasi masalah suku bunga AS. The Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan suku pada bulan Desember. Pertumbuhan ekonomi AS yang solid akan menjadi dasar langkah ini diambil bank sentral. Tentu saja, kenaikan ini akan membatasi penguatan harga emas lebih lanjut.

The Fed telah menaikkan suku bunga tiga kali tahun ini dan dapat melakukannya keempat kalinya sebelum akhir tahun. Ini akan menjadi seumber perlawanan terhadap harga emas untuk bisa naik kembali. Suku bunga yang naik, cenderung mendorong penguatan dolar AS dan membuat obligasi pemerintah ini juga bebas risiko investasi yang lebih menarik bila dibandingkan dengan emas batangan. (Lukman Hqeem)