Bursa saham Eropa masih tertekan di area merah.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Eropa dalam perdagangan hari Senin (21/01) berakhir dengan penurunan. Sentimen China menjadi faktor utama penurunan ini.


Sebagian besar Indek utama Eropa berakhir turun, dimana Indek Stoxx Europe 600 turun 0,3% menjadi 356,03, setelah naik 2,25% pada hari Jumat lalu. Pemimpin penurunan adalah Indek FTSE MIB I945 Italia, yang harus turun 0,6% menjadi 19.582,35. Indek DAX 30 Jerman, turun 0,6% ke 11.142,52, Indek CAC 40 Prancis, turun 0,2% ke 4,865.48, Indek FTSE 100 tetap tidak berubah pada 6.973.12.


Pada perdagangan mata uang, Poundsterling stabil di $ 1,2872 dari $ 1,2986. Sementara, euro turun ke $ 1,1371 dari $ 1,1392.
Pejabat pemerintah China pada hari Senin mengumumkan bahwa perekonomian mereka hanya tumbuh sebesar 6,6% selama tahun 2018, turun dari tahun 2017 yang sebesar 6,9%.

Ini merupakan laju tahunan paling lambat yang dicatat Cina sejak tahun 1990. Konflik perdagangan Beijing dengan Washington menambah kesuraman ini. Menambah ketidakpastian adalah sangkaan AS atas masalah pencurian hak intelektual dalam teknologi oleh China. Dimana hal ini juga memperumit dalam meraih gencatan senjata Perang Dagang.


Dari A.S., dikabarkan bahwa antara Gedung Putih dan Partai Demokrat di Kongres masing-masing mengajukan proposal baru untuk mengakhiri penutupan sebagian layanan pemerintah. Pun demikian sejumlah perbedaan terkait masalah-masalah utama tetap ada, demikian dilansir The Wall Street Journal.


Di Swiss, Forum Ekonomi Dunia dimulai, dimana pendirinya, Klaus Schwab, mengatakan bahwa Presiden Donald Trump akan menjadi “mitra diskusi yang menarik” di acara tahunan Davos, tetapi mengakui bahwa penutupan sebagian pemerintah AS menggagalkan rencana itu.


Sementara Perdana Menteri Theresa May diharapkan untuk mencoba memecahkan kebuntuan politik atas Brexit dengan menguraikan proposal di parlemen yang diharapkan untuk fokus pada memenangkan lebih banyak konsesi dari Uni Eropa.

Namun, mengingat penolakan kesepakatan May dan kurangnya kejelasan tentang opsi yang tersedia untuk pemerintah Inggris, tampaknya lebih mungkin bahwa kepergian Inggris dari Uni Eropa akan tertunda setelah 29 Maret.


Sejumlah saham yang perlu diperhatikan adalah William Hill PLC yang turun 3%, setelah memperingatkan bahwa pihaknya akan mendapatkan penurunan laba operasi di 2018 sebesar 15%, namun penurunan ini telah sejalan dengan perkiraan sebelumnya. Saham Kingfisher PLC turun bawah 4% dan Pandora turun hampir 3%. Sementara saham yang naik antara lain Maskapai Air France memimpin kenaikan dengan naik lebih dari 5% dan Ryanair Holdings naik 3,4%. (Lukman Hqeem)