Bursa Saham Asia melempem sementara bursa AS berjaya

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia ditutup di zona hijau pada Senin (27/08). Hasil perdagangan positif di bursa AS pada akhir pekan lalu, menjadi sentiment pendorong kenaikan hari ini. Hasil ini juga membuka perdagangan di bursa Eropa dengan kenaikan.

Bursa saham utama Eropa bergerak naik pada awal perdagangan pada hari Senin (27/8/2018), dengan indeks DAX 30 Frankfurt naik 0,6% menjadi 12,462,54 poin.  Indek CAC 40 Paris tumbuh 0,4% menjadi 5.455,40, dibandingkan dengan penutupan pada Jumat pekan lalu, sementara bursa saham London tidak menjalankan transaksi karena hari libur nasional.

Sementara Indeks Nikkei naik 0,88%, indeks Kospi naik 0,27%, indeks Shanghai naik 1,89%, indeks Strait Times naik 0,39%, dan indeks Hang Seng naik 2,17%.

Dari Negeri Paman Sam, angin segar datang dari pidato Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell di Jackson Hole. Ia menyebutkan kenaikan suku bunga acuan merupakan langkah terbaik untuk melindungi pemulihan ekonomi AS. Dengan pertumbuhan ekonomi kuat. Inflasi mendekati target 2%, dan banyak orang sudah mendapatkan pekerjaan. Jika pertumbuhan pendapatan dan penciptaan lapangan kerja ini terus terjadi, maka kenaikan suku bunga acuan secara bertahap memang sudah selayaknya dilakukan.

Pernyataan Powell tersebut mengonfirmasi bahwa ekonomi AS memang sedang berada dalam kondisi yang baik. Di sisi lain, Powell juga menyebut bahwa sejauh ini AS belum mengalami masalah inflasi. Hal ini lantas diartikan pelaku pasar bahwa the Fed memang masih akan menaikkan lagi suku bunga acuan di sisa tahun ini, namun kenaikannya belum tentu seagresif yang direncanakan.

Dari China, langkah People’s Bank of China (PBoC) yang mengubah metodologi penentuan nilai tengah mata uang yuan membuat investor dengan nyaman masuk ke bursa saham. “Akibat Dollar Index yang kuat dan friksi dagang, tercipta sebuah aktivitas pro-cyclical di pasar valas. Sentimen pro-cyclical ini membuat PBoC menetapkan pendekatan counter-cyclical untuk penentuan nilai tengah harian yuan,” sebut pernyataan PBoC, dikutip dari Reuters.

Kebijakan ini dapat membantu PBoC menstabilkan yuan tanpa harus mengorbankan cadangan devisa terlalu banyak. Hari ini, PBoC menetapkan nilai tengah yuan di CNY 6,8508/US$, menguat 0,3% dibandingkan posisi hari Jumat (24/8/2018). Di pasar spot pada pagi tadi, yuan sempat menguat tajam di atas 1% terhadap dolar AS, sebelum kini melemah sebesar 0,28% lantaran aksi ambil untung.

Sentimen positif juga datang dari rilis data perdagangan internasional Hong Kong. Sepanjang bulan lalu, ekspor dan impor Hong Kong tumbuh masing-masing sebesar 10% YoY dan 14% YoY, jauh mengalahkan capaian bulan Juni yang sebesar 3,3% YoY dan 4,4% YoY. (Lukman Hqeem)