ESANDAR, Jakarta – Gubernur Bank Sentral AS wilayah St. Louis, James Bullard mengatakan pesimisnya bahwa target inflasi sebesar 2% dari The Federal Reserve akan tercapai ditahun ini.
Berbicara di Louisville, Kentucky pada Selasa (14/11/2017) Bullard menambahkan bahwa inflasi sepanjang tahun 2017 ini telah menunjukkan sisi negatifnya. Hal ini menimbulkan ketidak yakinannya bahwa target tersebut akan tercapai. Menurutnya tidak akan terjadi sebelum tahun 2018 atau 2019 ini.
Dengan latar belakang yang demikian, Bullard menyarankan agar The Federal Reserve sebaiknya tetap mempertahankan tingkat suku bunga saat ini. Ia mensyaratkan kenaikan suku bunga bisa dilakukan jika terjadi kenaikan inflasi. Berulang kali Bullard juga telah memperingatkan bahwa menaikkan suku bunga disaat inflasi masih lemah, akan sangat beresiko. Kondisi ini bisa membahayakan perekonomian AS.
Sebagaimana diketahui, bahwa keyakinan pasar cukup tinggi bahwa The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sekali lagi setidaknya sebelum akhir tahun ini. Pertemuan pada bulan Desember, menjadi momentum yang diperkirakan akan dipergunakan untuk memutuskan kenaikan suku bunga. Sepanjang tahun ini, The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak dua kali.
Memang perekonomian AS ditahun 2017 ini tumbuh, bahkan menurut Bullard melampaui harapannya. Namun demikian, dia mengingatkan bahwa ditahun depan, diperkirakan akan melambat.
Pengukuran inflasi yang paling disukai The Fed yaitu core personal consumption expenditures (Core PCE). Core PCE adalah indeks harga yang mengukur harga yang dibayarkan oleh para konsumen untuk barang dan jasa tanpa volatilitas yang disebabkan oleh pergerakan harga pangan dan energi untuk mengungkapkan tren dasarnya inflasi. Angka Core PCE AS saat ini sebesar 1,3%. Ini masih di bawah target 2 % dari bank sentral AS selama lima setengah tahun.
Sementara itu pada hari Selasa (14/11/2017), indeks harga produsen AS naik 0,4% pada bulan Oktober, jauh di atas perkiraan para ekonom yaitu kenaikan 0,1%. Indikator lain juga menunjukkan Indek harga produsen utama naik 0,2%, berturut-turut dalam tiga bulan ini. (Lukman Hqeem)