ESANDAR – Yen dan imbal hasil obligasi Jepang turun pada perdagangan di hari Jumat (14/06/2024 karena Bank of Japan memilih untuk menunggu sebulan sebelum memberi tahu pasar bagaimana bank tersebut akan mengurangi pembelian obligasinya.
Bank of Japan mengatakan pihaknya berencana mengurangi pembelian obligasi untuk “memastikan bahwa suku bunga jangka panjang akan dibentuk lebih bebas di pasar keuangan.” Bank sentral menyatakan akan mengadakan pertemuan dengan bank komersial, perusahaan sekuritas dan investor untuk membahas pendapat mereka mengenai pembelian JGB selama satu hingga dua tahun ke depan.
Dolar AS dalam perdagangan USD/JPY naik menjadi 158,13 yen dari 157,02 yen pada hari Kamis, dan greenback telah menguat 12% vs rivalnya Jepang tahun ini.
Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun turun 2 basis poin menjadi 0,95%, setelah menembus 1% pada bulan lalu untuk pertama kalinya dalam 11 tahun.
Langkah Bank of Japan ini bisa dianggap sebagai taktik “mengulur waktu,” meskipun hal itu dapat membantu menguatkan yen. Disisi lain, dengan data CPI AS yang menunjukkan melemahnya inflasi tampaknya berarti siklus pelonggaran moneter AS hampir dimulai, yang dapat membantu taktik mengulur waktu dari Bank of Japan ini berfungsi lebih baik.