Bursa saham Asia berakhir bervariasi dalam perdagangan tipis pada hari perdagangan pertama tahun 2022, dimana banyak pasar regional termasuk China, Australia dan Jepang masih tutup karena hari libur. Kekhawatiran yang dipicu oleh Omicron tetap ada, dengan jumlah kasus global mencapai 290 juta pada 3 Januari, menurut data Universitas Johns Hopkins.
Investor menunggu data IMP manufaktur dan jasa Caixin China yang akan dirilis akhir pekan ini untuk petunjuk arah.
Bursa saham Seoul ditutup lebih tinggi karena investor menyambut kuatnya data manufaktur dan ekspor. Sementara aktivitas di pabrik-pabrik Korea Selatan berkembang pada laju tercepat dalam tiga bulan di bulan Desember, ekspor negara itu naik 25,8 persen pada tahun 2021 dari tahun sebelumnya mencapai level tertinggi sepanjang masa, laporan terpisah menunjukkan. Kospi naik 11,12 poin, atau 0,4 persen, menjadi 2.988,77.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 122,92 poin, atau 0,5 persen, menjadi 23.274,75. Saham Evergrande Group, pengembang properti besar China yang sarat utang, ditangguhkan di Hong Kong di tengah krisis utang perusahaan yang besar. Pengembang properti yang dililit utang tidak memberikan alasan penangguhan tersebut.
Rekan pengembang properti China Cifi Holdings merosot 4,7 persen setelah menawarkan untuk membeli obligasi 5,5 persen China Evergrande yang jatuh tempo pada 2022.