Reserve Bank of Australia

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Pada pertemuan kebijakan moneter bulan Mei, para anggota dewan Reserve Bank of Australia (RBA) memutuskan untuk menaikkan Official Cash Rate (OCR) sebesar 0,25% menjadi 3,85. Meskipun demikian, pelaku pasar secara luas mengantisipasi kelambanan bank sentral Australia. Menyusul status quo RBA yang diantisipasi secara luas, pasangan AUD/USD turun hampir 15 pip untuk menguji 0,6770 sebelum pulih ke 0,6785, di mana pasangan ini diperdagangkan sebelum pengumuman Kebijakan. Pasangan ini diperdagangkan sedikit positif pada hari ini.

Pasangan AUD/USD telah naik dengan cepat di atas 0,6680 karena RBA telah menaikkan suku bunga secara mengejutkan sebesar 25 bps menjadi 3,85%. Pasar mengantisipasi kebijakan suku bunga yang tidak berubah.

Gubernur RBA Philip Lowe mengumumkan kenaikan Official Cash Rate (OCR) menjadi 3,85% meskipun Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan Australia secara konsisten menurun dari Desember. Dari puncak 8,4%, IHK Australia telah melambat menjadi 6,3% di bulan Maret. Juga, penurunan lebih lanjut dalam tekanan inflasi diharapkan karena pembuat kebijakan RBA mengharapkan perlambatan ekonomi Australia.

Ke depannya, Dolar Australia akan mengikuti irama data PMI Manufaktur Caixin (April), yang akan dirilis pada hari Kamis. Sesuai konsensus, data ekonomi terlihat membaik menjadi 50,8 dari rilis sebelumnya 50,0. Langkah-langkah ekspansif Fiskal dan moneter dari pemerintah dan People’s Bank of China (PBoC) masing-masing mendukung aktivitas manufaktur dan permintaan secara keseluruhan.

Perlu dicatat bahwa Australia adalah mitra dagang utama China dan apabila aktivitas manufaktur hasilnya cukup optimis maka akan mendukung penguatan Dolar Australia pula.

Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) telah pulih setelah merasakan support di dekat 102,00. Indeks USD diperkirakan akan merebut kembali resistensi terdekatnya di 102,20 penembusan di atas level yang sama akan mendorong reli yang lebih kuat. Antisipasi satu kali kenaikan suku bunga dari Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan membuat Indeks USD tetap berada di posisi terdepan.

Selain itu, data PMI Layanan ISM AS (April) akan diawasi dengan ketat. Sesuai konsensus, IMP Layanan ISM (April) terlihat lebih tinggi di 53,1 dari rilis sebelumnya di 51,2. Juga, Indeks Pesanan Baru diperkirakan akan melonjak ke 57,0 vs rilis sebelumnya 52,2.